Connect with us

HEADLINE

1.058 Keluarga di Kalsel ‘Lulus’ dari Jerat Kemiskinan

Diterbitkan

pada

Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu tugas utama pemerintah. Foto : dok

MARTAPURA, Berbagai macam upaya telah dilakukan pemerintah Kabupaten Banjar untuk menekan angka kemiskinan. Di antaranya menurunkan beban pengeluaran dalam kebijakan pemerintah dengan meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH).

Dalam perjalanannya, penyaluran PKH di Kabupaten Banjar bukan tanpa kendala. Pasalnya dari 14.589 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Banjar, sekitar 1.300 KPM di antaranya belum menerima bantuan.

Begitu diungkapkan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Banjar, Adi Kusuma Wijaya, pada Kanalkalimantan.com.

“Khusus Kabupaten Banjar, total penerima mencapai 14.589 KPM. Saat ini penyaluran sudah sampai tahap ketiga di 2018. Tapi di antaranya memang masih ada yang bermasalah dalam artian belum menerima dana dari triwulan satu dan ini sudah memasuki tahap tiga,” jelasnya.

Dalam penyaluran PKH yang telah memasuki tahap tiga tersebut, ia mengatakan kendala saat ini adalah belum menerimanya KPM untuk PKH. Sehingga pihaknya pun terus mengupayakan agar permasalahan tersebut bisa di atasi. Tidak menerimanya KPM terhadap bantuan pendanaan dalam PKH ia katakan karena sebagian belum memiliki kartu. Selain itu ada yang memiliki kartu namun tidak ada saldo.

Karena sebagaimana diketahui, kartu KKS untuk PKH sekaligus kartu debit dari bank penyedia yang telah bekerjasama dengan pemerintah pusat. Atas kendala tersebut pihaknya pun sudah melaporkan hal tersebut ke kementrian sosial. Sebagaimana diketahui oleh Adi, kendala yang menimpa Kabupaten Banjar kali ini disinyalir juga dialami oleh kabupaten lain.

Tentunya, masyarakat yang belum mendapatkan PKH itu pun dikatakan Adi sudah mengetahui alasan tersebut. Diterangkan olehnya pendamping PKH sudah memberikan pemahaman dan pemberitahuan kenapa uang PKH belum keluar.

Perlu diketahui, sejak tahun 2005 hingga 2018 sudah ada sebanyak 1.058 Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kalsel yang sudah dilepas dari program karena dianggap mandiri (graduasi). Mereka yang sudah mandiri sejahtera itu terbanyak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 316 keluarga, disusul Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 305 keluarga. (Selengkapnya Lihat Grafis, Red).

MEREKA YANG ‘LULUS’ DARI PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Sejak tahun 2005 hingga 2018 sudah ada sebanyak 1.058 Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kalsel yang sudah dilepas dari program karena dianggap mandiri (graduasi).

KABUPATEN JUMLAH
Hulu Sungai Tengah 316 keluarga
Hulu Sungai Selatan 305 keluarga
Balangan 277 keluarga
Hulu Sungai Utara 65 keluarga
Tapin 56 keluarga
Tanahlaut 11 keluarga
Banjarbaru 11 keluarga
Tabalong 8 keluarga
Banjar 1 keluarga

Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Adi Santoso, SSos, MSi, mengatakan, sejak diluncurkannya program keluarga harapan (PKH) tahun 2005 ternyata cukup efektif menurunkan angka kemiskinan hingga tahun 2018 ini. Menurut Adi, sejak diluncurkan PKH tersebut, kini sudah ada sedikitnya 1.058 keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah mandiri sejahtera.

“Sedikitnya 1.058 KPM yang selama ini menerima dana PKH di Kalsel yang sudah mandiri sejahtera dan mereka itu tidak lagi menerima dana PKH dan tersebar pada sembilan kabupaten/kota se-Kalsel,” ujarnya.

Fakta Angka Kemiskinan di Kabupaten Banjar

Berdasarkan presentase penduduk miskin di Kabupaten Banjar 2017, mengalami penurunan 0,14% dibanding tahun sebelumnya. Angka kemiskinan pada tahun 2016 sebesar 3,10%, dan pada 2017 menjadi 2,96%.

Data yang dihimpun Kanalkalimantan.com dari berbagai sumber, termasuk saat rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan tahun 2017-2018 di Aula Baiman Bappelitbang Banjar, Harry Supriadi, beberapa bulan yang lalu selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengebangan (Bapelitbang) melaporkan kegiatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) sampai tahun 2017.

Disebutkan angka kemiskinan Kabupaten Banjar yaitu sebesar 2,96% berada di bawah angka kemiskinan tingkat Provinsi  Kalsel sebesar 4,73%. Posisi ini mengalami penurunan dari tahun 2016 yaitu sebesar 3,10%  (sumber data BPS).

Kabupaten Banjar merupakan kabupaten yang mempunyai presentase penduduk miskin paling rendah dibanding dengan 13 Kabupaten/Kota di Kalsel. Namun jika dilihat dari garis kemiskian di 13 Kabupaten/kota, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar tahun 2017 memang masih besar dan berada di posisi nomor tiga dengan jumlah 16.850 jiwa. Dengan data tersebut, dari sebanyak 543.799 jumlah penduduk Kabupaten Banjar, 32% masih berstatus miskin.

Sementara di peringkat pertama diisi Kota Banjarmasin dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 28.930 jiwa, lalau disusul Kabupaten Tanah Bumbu dengan jumlah 17.020 jiwa.

 “Walaupun Kabupaten Banjar rendah persentase angka kemiskinannya, tetapi secara absolute jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar masih terbilang cukup besar yaitu 16.850 jiwa yang berada di bawah garis kemiskinan berpendapatan Rp 381.862 per bulan,” jelas Harry kala itu. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->