Connect with us

HEADLINE

14 Kasus Covid-19 di Diklat Ambulung Dinyatakan Sembuh, Begini Pengalaman Usai Karantina

Diterbitkan

pada

14 orang dinyatakan sembuh usai jalani karantina di Gedung Diklat Ambulung Banjarbaru Foto : Rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejak 1 April 2020, Gedung Diklat di Jalan Ambulung, Kota Banjarbaru menjadi tempat karantina khusus bagi masyarakat berstatus Orang Dengan Pemantauan (ODP) hingga yang terkonfirmasi kasus Covid-19 tanpa gejala.

Ada belasan orang telah dinyatakan sembuh dan dipulang ke rumah masing-masing. Hingga Jumat (22/5/2020) siang, ada 14 orang dinyatakan sembuh sejak menjalani karantina di Gedung Diklat Ambulung. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinkes Kalsel Sukamto kepada Kanalkalimantan.com.

Ia mengatakan, proses karantina di gedung Diklat Ambulung cukup sukses mengingat jumlah kasus Covid-19 yang sembuh mengalami persentase cukup tinggi. “Jumlah kasus Covid-19 ada sebanyak 557 orang. Nah, 68 orang di antaranya mejalani karantina di Diklat Ambulung. Dari 68 orang yang menjalani karantina, 14 orang telah dinyatakan sembuh. Artinya, persentase kesembuhan di Diklat Ambulung sebesar 16,1% dengan rata-rata tinggal 28 hari,” paparnya.

Lantas, seperti apa proses karantina selama di gedung Diklat Ambulung hingga akhirnya dinyatakan sembuh? Dalam ini, ada dua orang ikut membagikan cerita pengalaman mereka, yakni Rosi dan Khairun Sidik. Keduanya merupakan kasus pertama yang dinyatakan sembuh setelah menjalani karantina di Gedung Diklat Ambulung.

Rosi mengatakan dirinya telah 19 hari menjalani karantina di gedung Diklat Ambulung, hingga akhirnya dinyatakan sembuh. Warga Banjarbaru ini telah mengikuti pemeriksaan swab sebanyak 2 kali. Kala itu dirinya tak memiliki gejala apapun saat awalnya dinyatakan reaktif dari hasil rapid test.

“Waktu pertama saya cek ke dokter, katanya didiagnosis kena tipes. Karena gejala awal saya saat itu panas dan batuk. Eh, ternyata hasil swab menyatakan saya positif terpapar Covid-19. Jujur saya kaget dan saat itu saya langsung di karantina di gedung Diklat ini,” ceritanya.

Namun begitu, saat mulai menjalani karantina, Rosi nyatanya begitu nyaman. Apalagi banyaknya dukungan dari orang-orang terdekat yang bahkan tidak pernah mengucilkan dirinya. Oleh karena itu, dirinya sendiri menikmati proses karantina selama di Gedung Diklat Ambulung.

“Ya saya menikmati aktifitas karantina di sini. Dari berjemur, jalan-jalan dengan teman-teman yang lain, dan tentunya diberi makan banyak. Selain itu banyak yang support. Petugas di gedung Diklat Banjarbaru ini juga sangat baik. Pokoknya mereka mengantisipasi agar kami tidak stres,” cerita Rosi.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Khairun Sidik, yang bahkan menjalani karantina sebelum dinyatakan terpapar Covid-19. Sidik -sapaan akrabnya- merupakan salah satu dari kelompok yang pernah menapakan kaki di Provinsi Sulawesi Selatan dalam rencana mengikuti Tablig Akbar Ijtima di Kabupaten Gowa.

Lantaran rawannya penyebaran Covid-19 dari luar daerah, Sidik yang baru saja kembali ke Kalsel langsung dijemput petugas kesehatan untuk menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan dan karantina di gedung Diklat Ambulung. Hasilnya, Sidik dinyatakan terpapar Covid-19.

“Setelah dinyatakan positif, karantina saya diperpanjang. Kurang lebih satu bulan saya di karantina, sampai akhirnya dinyatakan sembuh. Tapi, Alhamdulillah sangat menyenangkan, selama menjalani proses karantina disini,” tuturnya.(Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->