HEADLINE
Wakapolri: Karhutla di Kalsel Bukan Faktor Alam, Tapi Kesengajaan!
BANJARBARU, Wakapolri, Komjen Ari Doni Sukmanto menganalisa bahwa maraknya peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalsel besar kemungkinan adalah faktor kesengajaan. Hal tersebut diyakininya usai melakukan pemantauan menggunakan heli Patroli, Kamis (12/9) sore.
“Sebenarnya ini sudah menjadi budaya turun temurun. Saya liat, api tidak menyala di hutan, tapi justru di lahan perkebunan. Kita selidiki dan memang karena untuk pertanian. Jadi di bakar dengan sengaja,” katanya kepada awak media, Kamis (12/9).
Diakui jendral bintang tiga tersebut, tim Satgas Karhutla yang juga terdiri dari anggota TNI dan Polri begitu kewalahan saat dihadapkan dengan luasan lahan yang terbakar pada saat ini. Bahkan, meskipun dengan adanya bantuan Heli Water Bombing dari BNPB tetap saja kejadian yang sama akan terus terulang.
Oleh karena itu, menurut Wakapolri dikedepannya perlu disoroti langkah pencegahan yang lebih signifikan. Dalam hal ini, Dinas Pertanian diharapkan juga ikut ambil bagian.
“Kita harus menyadarkan masyarakat yang turun temurun bertani dengan cara membakar lahan. Budaya itu harus kita ubah. Tentunya dari Dinas Pertanian dapat mengupayakan langkah-langkah atau membentuk suatu program dalam hal ini,” harapnya.
Seperti masyarakat pada umumnya, Wakapolri sendiri juga merasakan dampak Karhutla di Kalsel. Sebab, kabut asap yang tebal pada Kamis pagi di Bandara Syamsudin Noor membuat jadwal terbangnya juga harus bergeser.
Wakapolri yang seharusnya tiba di Bandara Syamsudin Noor pada pukul 08.00 Wita justru baru mendarat sekitar pukul 12.40 Wita.
Soal asap di areal Bandara, dari pantauan udara, ia melihat bahwa asap pada saat itu terkumpul di areal bandara. Yang mana titik Karhutla tersebar di beberapa areal di area sana.
Ia pun menyebut seperti di wilayah Liang Anggang, Sungai Tabuk hingga di wilayah Pelaihari. “Memang ada jejak-jejak Karhutla di sekitar Bandara, tapi analisa saya bahwa yang terbakar ini bukan hutan, melainkan lahan,” tambahnya.
Ditanya perihal penegakan hukum kepada yang membakar. Wakapolri dengan lantang menjawab jika pelaku pembakaran hutan dan lahan harus ditindak tegas. Lantaran katanya ini juga merupakan ancaman pidana. “Pasti ada (penegakan hukum). Di Polda (Kalsel) sudah ada empat yang ditahan. Terus jika ada bilang kasian sudah tua (pelaku), ya mau bagaimana, aturannya sudah seperti itu,” tandasnya.
Tak lupa, ia juga meminta agar insan pers turut mengekspose para pelaku pembakar lahan ke khalayak luas. Hal ini ujarnya agar masyarakat jadi tahu bahwa kegiatan membakar lahan dan hutan merupakan ancaman pidana. (Rico)
Editor : chell
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kaleidoskop 20242 hari yang lalu
Kemajuan Pembangunan Kabupaten Banjar di Segala Bidang
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Dari Banua Creative Festival, Kalsel Incar Tuan Rumah Ekrafnas 2025
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Begini Hitung-hitungan Pajak Baru Kendaraan Bermotor 2025
-
Bisnis3 hari yang lalu
Hadir Perdana di Banjarbaru, Generasi Happy Tri Ajak Gen Z Bikin Kreasi
-
PLN UIP3B KALIMANTAN2 hari yang lalu
Sinergi Pelayanan Antar Proses Bisnis, PLN UIP3B Kalimantan Gelar Customer Gathering 2024