Connect with us

Infografis Kanalkalimantan

26 Juli Hari Mangrove Sedunia, Ekosistem Pertahanan Pantai Alami

Diterbitkan

pada

Hari Mangrove Sedunia bertujuan untuk mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan bakau yang berkelanjutan. Grafis: Rideka/Kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM – Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. Peringatan bertujuan untuk mempromosikan konservasi serta pertumbuhan hutan mangrove agar berkelanjutan.

Hutan mangrove berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mendukung keanekaragaman hayati. Akar mangrove merupakan tempat hidup dan berkembang biak bagi organisme.

Selain itu, hutan pesisir juga menyerap karbondioksida lima kali lebih banyak dari atmosfer daripada hutan daratan. Namun sayang, luas hutan bakau lambat laun semakin berkurang.

Disebutkan, sejak 1980-2010, lebih dari seperlima hutan bakau menghilang, beberapa negara bahkan kehilangan lebih dari 80% populasi mangrove. Penyebabnya adalah perubahan lingkungan akibat antropogenik.

Baca juga: Lurah Guntung Manggis Zikru Rakhman Wakil Kalsel di Anugerah ASN 2023

Hutan bakau juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan pantai alami terhadap gelombang badai, tsunami, naiknya permukaan air laut, dan erosi. Tanahnya merupakan penyerap karbon yang sangat efektif, menyerap karbon dalam jumlah yang sangat besar.

Namun, ekosistem mangrove atau hutan bakau kini menghilang 3-5 kali lebih cepat daripada kehilangan hutan global secara keseluruhan, dengan dampak ekologi dan sosial-ekonomi yang serius. Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa luasan mangrove telah terbagi dua dalam 40 tahun terakhir.

 

Sejarah dan Latar Belakang Peringatannya

Hari Mangrove Sedunia atau Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove ini diadopsi oleh UNESCO dalam Konferensi Umum pada Juli 2015, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan bakau yang berkelanjutan.

Baca juga: Temuan Orok Perempuan di Banjarmasin: Dilahirkan di Kamar Mandi, Dibekap, Dilempar ke Samping Rumah

Mengutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), maraknya pencetakan tambak udang dengan membabat ekosistem mangrove di Ekuador menjadi latar belakang diusulkannya penetapan Hari Mangrove Internasional.

Ekuador mengusulkan penetapan Hari Mangrove Internasional dengan dukungan Group of Latin America and the Caribbean (GRULAC). Peristiwa 26 Juli 1998, menjadi momen emosional bagi masyarakat Ekuador, sehingga diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->