NASIONAL
3 Kabar Buruk COVID-19 Pagi Ini, Anak Makin Terancam Sampai Kakek Bunuh Diri Stres COVID
KANALKALIMANTAN.COM – Indonesia belum aman dari COVID-19. Kabar buruk COVID-19 Indonesia masih menyelimuti pemberitaan pagi ini.
Lebih gilanya, COVID-19 Indonesia sudah membayakan anak-anak dan balita. Sebab saat ini virus corona Covid-19 sudah rentan menyerang anak-anak, tidak hanya orang dewasa.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut virus corona sekarang ini adalah virus yang cerdas.
Sebab, virus corona sekarang ini memiliki perilaku yang berbeda dengan sebelumnya. Seiring waktu, virus corona Covid-19 telah banyak bermutasi dan semakin sulit untuk ditebak perilakunya.
Baca Juga:
UPDATE. Positif Covid-19 Kalsel Tambah 55 Orang, Tala Sumbang Kasus Terbanyak
Muhadjir juga mengakui bahwa awalnya pemerintah Indonesia mengira virus corona Covid-19 ini sangat kecil kemungkinannya menyerang anak-anak. Karena, anak-anak dianggap kelompok yang masih memiliki imunitas tinggi dibandingkan orang dewasa, khususnya lansia.
“Pada awalnya, kita sangat yakin betul kalau Covid-19 ini lebih menghajar usia dewasa, terutama mereka yang sudah tidak lagi memproduksi imunitas secara baik-baik. Sedangkan, anak-anak produksi imunitasnya masih sangat tinggi sehingga kecil terpapar oleh Covid-19,” kata Muhadjir Effendy.
Rupanya, dugaan itu salah. Kini, Ketua IDAI justru menyatakan bahwa kasus virus corona Covid-19 pada anak di Indonesia tertinggi di Dunia.
Berdasarkan data sebaran kasus virus corona Covid-19 di Indonesia hingga 29 Juni 2021, sebanyak 12,6 persen kasus menyerang anak-anak kelompok usia 0-18 tahun, dengan pembagian 2,9 persen kasus menyerang anak usia 0-5 tahun dan 9,7 persen kasus menyerang anak usia 6-18 tahun.
Sementara di Jakarta ada kakek bunuh diri karena depresi positif Covid-19 di Tambora Jakarta Barat, Beruntung bunuh diri gagal.
Baca Juga:
EKSKLUSIF. Berpacu Hadapi Gelombang II Covid-19, Rizana Mirza: Banjarbaru Sangat Riskan Sekali!
Nyawa sang kakek terselamatkan setelah diketahui anak dan cucunya.
Kaposlek Tambora Kompol M Faruk Rozi menuturkan peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/6/2021) pagi tadi. Korban sendiri dinyatakan positif Covid-19 berdasar hasil swab antigen pada Jumat (25/6) lalu.
“Diduga depresi karena terkonfirmasi positif Covid-19 di umur yang 85 tahun,” kata Faruk saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021) malam.
Faruk mengemukakan korban mencoba bunuh diri dengan menyatakan senjata tajam sejenis celurit ke lehernya. Akibatnya, dia menderita luka sobek empat jahitan.
Kekinian, korban tengah menjalani perawatan di RSUD Tarakan. Faruk memastikan kondisi korban telah berangsur membaik.
“Alhamdulillah tidak sempet meninggal dunia dan sekarang sedang dirawat di RSUD Tarakan,” katanya.
Sementara di Bandung, mal akan dibatasi jam bukanya. Wali Kota Bandung akan merevisi Perwal 61 Tahun 2021. Perwal ini berisikan aturan-aturan PPKM Mikro ketat.
Perwal yang berlaku mulai 16 Juni 2021 ini, direvisi karena Kota Bandung menjadi zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.
“Melihat kondisi kekinian, maka regulasi di Kota Bandung akan disesuaikan (melakukan Revisi Perwal 61 Tahun 2021),” ujar Oded usai rapat terbatas (ratas) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Adapun revisi ini berupa rencana-rencana antisipasi dan penanggulangan yang akan dilaksanakan. (suara.com)
-
Kota Martapura2 hari yang lalu
Puluhan Ribu Jemaah Sudah Padati Kawasan Sekumpul Martapura
-
Kota Martapura2 hari yang lalu
Ini Link Streaming CCTV Kawasan Sekumpul Kota Martapura
-
Hukum1 hari yang lalu
Gugatan Pilkada Kota Banjarbaru di MK Masih Berlanjut
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Naik Kapal dari Kalteng ke Martapura, Jalur Sungai Alternatif Jemaah Menuju ke Sekumpul
-
Kota Martapura3 hari yang lalu
Jemaah Mulai Padati Kawasan Sekumpul, Pilih Bermalam di Masjid
-
Kota Martapura1 hari yang lalu
Mulai Ampar Sajadah Sejak Pagi, Jalan Sekumpul Sudah Penuh Jemaah