5 Tahun Menunggu Akhirnya Banjarbaru Punya Rumah Singgah

BANJARBARU, Sekitar 5 tahun menunggu, akhirnya Banjarbaru punya rumah singgah yang baru saja diresmikan oleh Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Rabu (18/4).

Darmawan menyampaikan, kehadiran rumah singgah di Banjarbaru merupakan keinginan yang lama.  Kehadiran rumah singgah di Banjarbaru tidak lepas dari adanya hibah dari kantor dari Pemerintah Kabupaten Banjar dan adanya pemindahan Rumah Sakit.

Untuk itu dia sangat mengeapreasi atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial Banjarbaru untuk menghadirkan rumah singgah di Banjarbaru. “juga tidak terlepas dari dukungan pihak lain dan Provinsi yang memberikan pendampingan,” ujar Darmawan.

Sekretaris Dinas Sosial Provinsi, Dr Hj Diyah Anur Yani mengatakan, rumah singgah sebagai tempat penanganan sementera bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sebelum ditindak lanjut.  Konsep rumah singgah sebagai penampungan PMKS yang ada di kabupaten/kota sebelum mereka ditempatkan atau disalurkan.  Terutama di panti-panti sosial yang ada di provinsi, kemudian yang eksekutif ditempatkan di RS jiwa.

“Terbalik kalau Rs jiwa yang merujuk ke rumah singgah.  Sebenarnya kita yang harusnya merujuk ke Rs jiwa dan kemudian mengembalikan ke keluarga,” ucap Diyah.

Diyah menyampaikan,  konsep rumah singgah untuk penampungan sementara PMKS, yang merupakan urusan wajib layanan sosial yang sudah diatur undang-undang dan peraturan pemerintah, “jadi kewajiban kabupaten/kota terkait keberadaan rumah singgah,” pungkasanya.

Dia juga menyampaikan apresiasi atas berdirinya rumah singgah di Banjarbaru.  Menurutnya ini merupakan rumah singga kedua yang hadir di Kalsel setelah rumah singgah yang ada di Banjarmasin.  Pihaknya saat ini sedang mengupayakan dan menganjurkan agar semua kabupaten/kota di Kalsel.  “Apreasiasi sekali terhadap Dinas Sosial dan Pemko Banjarbaru karena sebelum dianjurkan sudah ada rumah singgah lebih dulu,” ucapnya.

Diyah mengharapkan dengan hadirnya rumah singgah dapat menangani segala permasalahan yang terjadi terkait PMKS.  Menurutnya, di rumah singgah ini bukan sekedar tempat singgah sementara, tapi juga diberikan pembinaan dan pemberyaan terhadap para PMKS, bagaimana mereka diberikan pembinaan mental, psikologis juga diberikan pelatihan keterampilan.  “Sehingga ketika dikembalikan ke keluarga mereka sudah siap siap dengan modal keterampilan dan tanpa menimbulkan masalah baru,” ujar Diyah.

Kepala Dinas Sosial Banjarbaru, Masjudi membeberkan, dari Januari 2018 sudah ditampung sebanyak 21 orang yang menginap di rumah singgah, terdiri dari orang terlantar sebanyak 6 orang, tersangka pelanggaran perda 7 orang, disabilitas mental 2 orang, penyalahgunaan Nafza 1 orang,  dan gelandangan 5 orang.

Masjudi menyampaikan, hadirnya rumah singgah di Banjarbaru sebagai langkah untuk menampung atau transit bagi orang-orang terlantar atau penyandang disabilitas mental sebelum dikembalikan ke keluarga atau dirujuk ke Rs jiwa, seperti menampung hasil razia PMKS atau WTS (Wanita Tuna Susila) dan pelaku pelanggaran tindak pidana ringan di wilayah Banjarbaru untuk diberi pembinaan dan rehabilitasi. (abdullah)