KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mulai memulangkan sebanyak 554 WNI yang menjadi korban penipuan online di Myanmar. Proses ini melibatkan kerja sama dengan otoritas Thailand dan China untuk memastikan para pekerja di pusat penipuan online Myanmar ini dapat kembali dengan selamat setelah mengalami berbagai bentuk kekerasan dan ancaman.
Dalam beberapa tahun terakhir, operasi penipuan online Myanmar berkembang pesat di daerah perbatasan yang tak terjangkau hukum. Sindikat kriminal memikat pekerja asing dengan tawaran pekerjaan bergaji tinggi, tetapi kemudian menyandera mereka dan memaksa mereka melakukan penipuan online.
Menurut laporan, sekitar 7.000 pekerja dari berbagai negara telah dibebaskan dalam beberapa minggu terakhir. Mayoritas korban berasal dari China, sementara lainnya berasal dari berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Temuan Ladang Ganja di TNBTS, Menhut Bantah Isu Penutupan
Sebanyak 400 WNI telah tiba di Indonesia pada Selasa (18/3/2025) setelah dipulangkan melalui Thailand, sementara 154 lainnya dijadwalkan tiba pada Rabu (19/3/2025). Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan menyatakan bahwa total korban yang dipulangkan berjumlah 554 orang, terdiri dari 449 pria dan 105 wanita. Mereka sebelumnya disekap di Myawaddy, sebuah kota di perbatasan Myanmar-Thailand.
“Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Thailand dan China untuk menyelamatkan dan memulangkan para WNI yang menjadi korban penipuan online Myanmar skala besar,” ujar Budi dalam konferensi pers di Bandara Internasional Jakarta.
Menlu Sugiono menyambut haru kedatangan ratusan warga negara Indonesia yang menjadi korban perdagangan orang (TPPO) di Myamnar. Foto: kemenlu Editor: kk
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menambahkan bahwa pemulangan dilakukan dalam tiga penerbangan dari Bangkok. Penerbangan pertama membawa 200 WNI dan tiba pada Selasa pagi, sementara kelompok berikutnya masih dalam proses pemindahan.
Baca juga: Wabup Hero Setiawan Teringat Ayah dan Guru saat Safari Ramadan di Desa Hambuku
Para korban pekerja pusat penipuan online Myanmar melaporkan telah mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, termasuk pemukulan, penyiksaan dengan listrik, hingga ancaman pengambilan organ tubuh mereka jika tidak mengikuti perintah sindikat. Kasus ini menambah daftar panjang eksploitasi tenaga kerja asal Indonesia di luar negeri.
Indonesia terus berupaya memberantas penipuan online yang menyasar warganya. Sejak 2020 hingga September 2023, lebih dari 4.700 WNI telah dipulangkan dari berbagai negara seperti Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam akibat operasi kejahatan siber.
Pihak berwenang Myanmar, di bawah tekanan China, mulai menindak tegas pusat-pusat penipuan online. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 120.000 orang, mayoritas pria Tionghoa, masih bekerja di pusat-pusat penipuan Myanmar secara paksa.
Dengan meningkatnya kasus ini, pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan luar negeri yang tidak jelas untuk menghindari jebakan sindikat kejahatan internasional seperti sindikat penipuan online Myanmar. (Kanalkalimantan/Beritasatu.com/kk)
Editor: kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jelang Idulfitri 1446 Hijriyah, Yayasan Baitul Ma'al (YBM) dan Srikandi PT PLN… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Sahrujani mengingatkan warga untuk selalu mewaspadai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bahwa kampanye akbar atau rapat umum ditiadakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Motif J, anggota TNI AL berpangkat Kelasi I menghabisi nyawa jurnalis Juwita… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kasus dugaan pembunuhan yang dialami jurnalis Juwita dilimpahkan dari Polda Kalimantan Selatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Sahrujani didampingi Wakil Bupati HSU Hero… Read More
This website uses cookies.