Connect with us

pilkada 2020

Bawa ‘Langgam’ Politik Baru, Ananda-Mushaffa Berpeluang Rebut Pemilih di Pilkada Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Pasangan Ananda-Musaffa saat mendaftar ke KPU Banjarmasin beberapa waktu lalu. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pilkada Banjarmasin menjadi salah satu ‘big match’ yang menyedot perhatian. Tampilnya sejumlah figur populer, menyebabkan pertarungan akan berlangsung ketat.

Sejumlah tokoh tampil menjadi lawan tanding incumbent Ibnu Sina yang berduet dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin Arifin Noor.

Mereka di antaranya pasangan Ananda- Mushaffa Zakir yang diusung koalisi besar PAN, Golkar, PKS, Nasdem, PKPI, dan Partai Perindo.

Tak mau ketinggalan, hadirnya mantan Sekda Kalsel Abdul Haris Makie yang berpasangan dengan kader Gerindra, Ilham Nor, yang disokong Gerindra, PPP, PBB, dan Hanura.

Pengamat politik ULM Enly Hadiannor. Foto: ist/tim

Juga keikutsertaan calon perseorangan, yaitu mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Banjarmasin Khairul Saleh berpasangan dengan Habib Ali Al Habsy.

Menyikapi ketatnya persaingan ini, pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Enly Hadiannor mengatakan, semua kandidat memiliki kans. Dosen mata kuliah Pengantar dan Sistem Ilmu Politik ini menilai, kehadiran Ananda, Haris Makie, dan Khairul Saleh, tidak bisa dianggap remeh petahana.

“Sebut saja Ananda, ia punya sederet pengalaman politik dan punya konstituen setia. Ini akan menjadi ancaman bagi petahana. Belum lagi Haris Makie dengan latar belakang Nahdiyin dan birokrat tentu punya pengalaman pemerintahan. Juga Khairul Saleh yang percaya diri maju dengan dukungan masyarakat.

Oleh sebab itu Pilkada Banjarmasin saya katakan menarik dan sangat ketat,” ucap Enly Hadiannor.

Enly sapaan akrabnya menjelaskan, dalam politik ada yang namanya “Empat P”. Pertama Promotion, Product, Price, dan Place. Keempat faktor tersebut lanjutnya harus dimaksimalkan oleh calon atau tim sukses calon, agar meraih hasil yang maksimal, yakni meraup suara pemilih terbanyak pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti.

“Saya tertarik kehadiran Ananda dalam kontestasi Pilkada Banjarmasin kali ini. Bagaimana dia mempromosikan diri sebagai kaum milenial dan figur atau sosok yang punya pengalaman politik dengan segala prestasinya.

Ada kesan alamiah dan nuansa kejujuran yang saya lihat dari Ananda. Hal ini jika dilakukan dengan baik, mampu merebut hati masyarakat pada 9 Desember 2020 nanti,” akunya.

Proses tahapan Pilkada dimulai ketika bakal calon mendaftar, penetapan, pengundian nomor, kampanye, hingga pencoblosan 9 Desember 2020 nantinya, merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisahkan bagi calon dalam menarik hati konstituen atau pemilih.

“Ketika Haris Makie berziarah ke makam Sultan Suriansyah misalnya, ini sebuah Promotion Politic untuk menarik minat masyarakat. Hj Ananda yang datang ke KPU berjalan kaki dari Markas Pemenangan diiringi simpatisan dan pendukung juga sangat menarik dan mampu menyedot perhatian warga.

Promosi politik, produk atau figur, prize atau cost politik, dan place atau tempat menjadi faktor yang sangat penting agar hasil yang didapat maksimal,” jelasnya.

Ketika ditanya kans atau peluang Ananda menjadi Walikota perempuan pertama di Kota Banjarmasin, Enly menyebut itu sebuah hal yang sangat mungkin terjadi.

Pengalaman politik tiga periode berturut turut dipercaya menjadi Anggota DPRD Banjarmasin, pernah menjabat Ketua DPRD dan terakhir menjadi Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, menjadi modal besar bagi Hj Ananda menjadi pilihan baru bagi masyarakat.

“Bisa saja masyarakat ingin merasakan pemimpin baru yang mampu membawa perubahan bagi Kota Banjarmasin. Semua tergantung bagaimana calon nantinya mengemas dan memberikan gagasan berupa visi misi sehingga mampu meyakinkan masyarakat,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/cel)

 

Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->