Teknologi
Jenius! Bocah 9 Tahun Bongkar Redmi 1 dan Jadikan Karya Seni
KANALKALIMANTAN.COM – Xiaomi berhasil menemukan salah satu insinyur masa depannya. Seorang bocah berusia 9 tahun baru saja memamerkan ketangkasan dan ketertarikannya pada smartphone, dengan membongkar Redmi 1 dan mengubah semua komponen menjadikannya sebuah karya seni.
Prestasi yang diraih oleh anak lelaki brilian yang tidak disebutkan namanya ini, pertama kali diposting di Weibo oleh ayah anak tersebut dan kemudian menarik perhatian CEO Xiaomi Lei Jun.
Bahkan, bos Xiaomi itu merekomendasikan mereka yang memiliki smartphone yang tidak terpakai, untuk mengubahnya menjadi karya seni yang akan membantu memahami struktur internal smartphone.
Sebagaimana melansir laman Gizmochina, Selasa (16/2/2021), Lei Jun sangat terkesan, sehingga dia memosting hasil karya bocah tersebut ke halaman Weibo-nya.
Buat informasi, Redmi 1 adalah smartphone bermerek Redmi pertama Xiaomi. Perangkat yang diluncurkan pada 2013.
Redmi 1 menggunakan prosesor quad-core 28nm MediaTek, dan layarnya dipasok oleh AUO, memiliki resolusi HD 1280 × 720 piksel.
Menurut bocah itu, teleponnya masih berfungsi tetapi sangat lambat. Ini mungkin karena tidak dirancang untuk penggunaan berat.
Selain itu, ponsel ini hadir dengan RAM 1GB dan penyimpanan 4GB, dan baterai 2050mAh. Ini mungkin menjadi alasan kenapa operasional Redmi 1 berjalan lambat. (suara.com)
Reporter: suara.com
Editor: kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Konsep Indies Heritage, Kolam Renang Idaman Banjarbaru Kembali Difungsikan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pengunjung Tak Tertib, Taman Van der Pijl Ditutup Sementara
-
Advertorial2 hari yang lalu
Chicken Crush Dukung Haul Guru Sekumpul, Bagikan 11.000 Kotak Makanan
-
kriminal banjarbaru2 hari yang lalu
Anak di Bawah Umur Dipaksa Bersetubuh di Kuburan Cina Liang Anggang
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Jadi ‘PR’ Baru Pemko Banjarbaru, Aturan Masuk ke Taman Van Der Pijl
-
DPRD KOTABARU1 hari yang lalu
Gelar Paripurna Istimewa, DPRD Kotabaru Umumkan Penetapan Bupati dan Wabup Kotabaru 2025 – 2030