HEADLINE
Larangan Ekspor Sawit Indonesia Sebabkan Harga Minyak Nabati Melonjak
KANALKALIMANTAN.COM – Keputusan Indonesia untuk melarang ekspor minyak kelapa sawit di tengah kelangkaan dalam negeri telah menyebabkan harga minyak nabati melonjak hingga menyentuh level tertinggi baru. Hal itu semakin menekan pasar yang telah terimbas perang di Ukraina dan pemanasan global.
Harga minyak sawit, kedelai, minyak rapa (rapeseed) Eropa dan bahkan minyak kanola Kanada telah mencapai rekor tertinggi, pasca pengumuman Indonesia pada Rabu (27/4/2022).
“Kita telah mengalami masalah dengan kedelai di Amerika Selatan, dengan kanola di Kanada,” kata Philippe Chalmin, profesor ekonomi di Universitas Paris-Dauphine di Prancis. Ia mengatakan kedua tanaman itu telah terimbas kekeringan yang parah.
Lalu terjadi krisis “bunga matahari di Ukraina” akibat invasi Rusia yang menghancurkan, tambahnya.
Baca juga: Satu Tahun Borneo Rescue Berdiri, Terlibat 20 Operasi SAR
Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Menurut James Fry, kepala perusahaan konsultasi LMC, produk Indonesia mencakup 35% dari ekspor global.
Menurut pemerintah, larangan ekspor Indonesia bertujuan untuk menurunkan harga di dalam negeri dan mencegah kelangkaan.
Namun, Chalmin mengatakan langkah itu diambil “pada waktu yang sangat tidak tepat.”
Minyak kelapa sawit, yang banyak digunakan dalam makanan olahan seperti mie instan, juga digunakan dalam produk konsumen lain, seperti produk kecantikan dan kosmetik. (VOAIndonesia/vm/ft)
Editor : kk
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Banjarmasin Dilanda Banjir Rob, Jalan Kampus ULM Tergenang
-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
Tinggal Seorang Diri, Diana Didapati Tak Bernyawa di Kamar
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Arsip Tak Boleh Jadi Bungkus Kacang
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Proyek Jembatan Atanik Mataraman Molor, Cor Beton Belum Dikerjakan
-
Lifestyle2 hari yang lalu
BRI Hadirkan Banjir Promo di HUT Ke-129, Cek di Sini!
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Wali Kota Aditya Pilih Pertahankan Tugu Adipura, ATCS Jadi Mubazir?