Kota Banjarmasin
Tarian Perdamaian Asal Papua Warnai Pentas Akbar FKIP ULM
BANJARMASIN, Kesenian tradisional berbagai daerah tampil pada acara Pentas Akbar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM di Aula Rektorat, Jumat (17/3) lalu. Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat persaudaraan antar umat beragama, suku, dan mengangkat budaya lokal pada era zaman now.
Tapil sejumlah kesenian mulai dari madihin, musik, puisi, teatrikal hingga tari tradisional sejumlah daerah. Tak ayal, suguhan tersebut mampu membuat Rektor ULM Prof DR H Sutarto Hadi, M. Si, M. Sc bangga.
“Ini sungguh membanggakan karena adanya fakultas yang berinisiatif untuk mengadakan acara seperti ini. Dari pertama kali menjabat sebagai rektor ULM baru kali ini saja melihat pentas seni yang terbilang cukup menarik sebab hampir semua kebudayaan di Indonesia terwakili,†ujarnya.
Salah satunya, penonton begitu antusias saat menyaksikan penampilan tari tradisional asal Papua. Tarian tersebut, dibawakan oleh masiswa asal Papua yang sedang belajar di Banjarmasin.
“Kegiatan ini mampu menambah warna dari kampus Ungu FKIP ULM atau mungkin fakultas lain bisa mencontohnya,” kata Sutarto.
Penonton yang sebagian besar dari mahasiswa dan mahasiswi FKIP ULM hadir untuk melihat pentas seni yang dimainkan oleh 23 program Studi dan 6 UKM Fakultas. Mereka menunjukkan kebolehannya dalam hal apapun.
Sementara itu, Wakil Dekan 3 sekaligus Ketua Pelaksana, DR. Sunarno Basuki, Drs, M.Kes mengatakan ini adalah upaya untuk mendeskripsikan apa yang dipelajari mahasiswa di setiap prodi. Serta menjadi wadah informasi agar mahasiswa baru yang ingin masuk FKIP untuk nantinya memilih program studi yang diinginkan.
“Kita menanamkan bahwa mahasiswa jangan kuliah langsung pulang, masuklah ke UKM yang ada di sini agar menambah pengalaman selama menjadi mahasiswa,” katanya.
Dia menambahkan penampilan mahasiswa Papua ini juga bentuk apresiasi. Dia belakang panggung, mereka mendapatkan animo ratusan mahasiswa yang berhadir membuat putra putri tanah Papua yang berstatus sebagai mahasiswa ULM ini sangat senang.
Para mahasiswa Papua menampilkan tarian perdamaian yang dipersembahkan mereka untuk konflik antar suku di tanah kelahiran mereka. Ada 13 mahasiswa Papua yang mengisi pentas akbar tersebut di antaranya adalah Spanyel, Imannuel dan Christian. Mereka yang tergabung dalam IMAPA (Ikatan Mahasiswa Papua) Kalsel ini seluruhnya mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Kampus Perjuangan tersebut.
Dalam tarian tersebut terselip makna bahwa dalam satu daerah pun pasti ada perpecahan golongan dan terjadi kerusuhan. Namun hal ini bisa diselesaikan dengan bertukar pikiran menyamakan tujuan yang mereka gambarkan dengan tarian melingkar khasnya suku Papua. “Kita semua di sini bangga bisa bawa harum nama Papua ke Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin,” katanya usai pentas. (ammar)
Editor : Chell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Libur Akhir Tahun, Ini Tiga Tempat Wisata Estetik Tak Jauh dari Ibu Kota Kalsel
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Diduga Sakit, Jasad Satpam Didapati Tak Bernyawa di Depan Bapelkes
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Bandara Syamsudin Noor Prediksi Arus Balik Libur Nataru Bersamaan Haul Sekumpul
-
Kalimantan Timur2 hari yang lalu
Bearing Baja Nyangkut di Alat Kelamin Lelaki, Damkar Turun Tangan
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Jemaat Gereja Katedral Banjarmasin Khidmat Ikuti Misa Natal
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Galian C Tak Berizin di Banjarbaru, Polisi Tangkap Operator Eksavator