Ekonomi
Terus Naik, Telur Ayam Ras Sentuh Rp 26 Ribu/Kg di Pasar Martapura
Disperindag Banjar Tentukan Kenaikan Tak Boleh Diatas 9%
MARTAPURA, Harga telur ayam ras di pasar Martapura mulai mengalami kenaikan secara signifikan. Seiring tingginya kebutuhan masyarakat mendekati bulan suci Ramadhan yang akan masuk dalam beberapa hari ke depan.
Berdasar keterangan salah satu penjual telur ayam ras di pasar Martapura Abdul Rahman (49), kenaikan mulai terjadi beberapa pekan terakhir. Ia memprediksi untuk harga telur ayam ras baru akan stabil sampai mendekati lebaran, bahkan kemungkinan diprediksinya akan terus naik lagi.
Rahman menyebutkan sebelumnya di awal bulan April harga jual telur ayam ras hanya Rp 23.000/Kg, perlahan mengalami kenaikan dari Rp 24-25 ribu, dan pada Selasa (8/5) menembus angka Rp 26.000/Kg.
“Harga telur terus naik, sekarang Rp 26 ribu per kilograma dari Rp 23 ribu/Kg pada awal bulan lalu, apalagi nanti sehari atau dua hari sebelum puasa, bisa saja akan naik lagi,†katanya.
Kenaiknan harga telur ayam ras membuat permintaan pembelian pada beberapa hari ini sudah mengalami penurunan. Ia pun mengaku sudah mengurangi stok pemesanan telur ayam ras dari Bati-bati, karena takut sepi pembeli hingga telur ayam ras yang disimpan mengalami kebusukan.
“Sudah beberapa hari ini penjualan telur agak sepi, mungkin karena harganya naik, apa lagi hari ini kembali mengalami kenaikan seribu rupiah, tadi saja pelanggan banyak yang kaget membeli, tapi karena kebutuhan pokok ya mungkin terpaksa membeli,†ujarnya.
Masih menurut Rahaman, ketika ditanya wartawan mengenai, apakah kenaikan ini ditentukan oleh pedagang?, ia membantah akan hal tersebut. Rahman mengatakan tidak tahu-menahu akan kenaikan harga tersebut.
“Saya berharap akan adanya campur tangan pemerintah untuk mengontrol harga telur ayam ini, karena jika terus dibiarkan mungkin para pedagang juga akan merugi,†sahutnya.
Kepala Bidang Perdagangan Perindag Banjar Penata Ferryansyah mengatakan, pihaknya berjanji akan menekan kenaikan harga bahan pokok di bulan Ramadhan mendatang tidak boleh di atas 9% dengan beberapa program.
“Program tersebut seperti kegiatan operasi pasar murah bersama beberapa instansi terkait dan melakukan sidak pasar yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelonjakan harga bahan pokok,†ujar.
Ia mengatakan, operasi pasar murah di bulan Ramadhan nanti akan menyebar sebanyak 13 titik di Kabupaten Banjar. Kemudian 6 titik pasar murah yang diselenggarakan bersama Disperindag Kalsel.
“Untuk sidak pasar nantinya bekerjasma dengan Satgas Pangan serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan beberapa instansi terkait yang nantinya juga akan melakukan sidak pasar sebanyak dua kali seminggu,†bebernya.
Sidak pasar tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelonjakan harga bahan pokok, melonjaknya bahan pokok menurutnya disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah meningkatnya minat pembeli dan adanya oknum yang memanfaatkan moment tersebut. Selain itu oknum-oknum tertentu yang berusaha menimbun bahan pokok yang menyebabkan terjadinya kelangkaan.
Menurutnya kenaikan harga bahan pokok memang tidak bisa di hindari apa lagi pada saat menjelang bulan Ramadhan hingga berakhirnya bulan Ramadhan, setiap tahun itu pasti terjadi.
“Namun paling tidak kita akan terus menekan jangan sampai seluruh kebutuhan hususnya bahan pokok mengalami kenaikan di atas 9%,†pungkasnya. (rendy)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laka Maut di Kawasan Murdjani Banjarbaru, Satu Pemotor Jalan Melawan Arus
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Menutup Tahun Pemko Banjarbaru Raih Dua Penghargaan
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel
-
Advertorial1 hari yang lalu
Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional
-
Lifestyle1 hari yang lalu
Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman