Infografis Kanalkalimantan
Hari Diabetes Sedunia 2023: Ini Bedanya dengan Hipertensi dan Asam Urat
KANALKALIMANTAN.COM – Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day) dirayakan setiap 14 November. Diperingati untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa berbahayanya penyakit diabetes.
Peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun 2023 mengambil tema ‘Access to Diabetes Care’ atau akses terhadap perawatan diabetes yang setara. Artinya, setiap pasien diabetes harus mendapatkan akses perawatan yang tepat.
Menukil laman resmi World Diabetes Day, fokus pada tahun ini lebih kepada pencegahan diabetes tipe-2 sekaligus komplikasi yang diakibatkannya. Termasuk juga akses pengobatan yang setara.
Selain itu, tema tahun 2023 ini juga menyoroti pentingnya memiliki akses yang sama terhadap informasi yang tepat berkaitan dengan diabetes.
Siapa pun memang berhak atas akses yang sama terhadap perawatan diabetes. Hal ini untuk memastikan pengobatan dan tata laksana penyakit ini bisa tepat waktu, sehingga penanganan bisa maksimal.
Tema di tahun 2023 juga berfokus pada pendidikan diabetes intensif bagi para profesional kesehatan dan penderita diabetes. Tema ini juga mendorong deteksi dini serta mengikuti gaya hidup yang lebih baik agar menekan risiko diabetes di usia yang sangat muda.
Sejarah Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia resmi diperingati sejak 2006 lalu. Hal ini dilakukan berdasarkan pada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 61/225.
Namun, hari ini sebenarnya telah diperingati jauh sebelum itu. Hari ini telah diperingati sejak 1991 silam diinisiasi oleh International Diabetes Foundation bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tanggal 14 November sendiri dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Sir Frederick Banting. Dia merupakan penemu insulin pada 1922 silam, bersama dengan sejawatnya Charles Best.
Kampanye yang biasanya muncul di Hari Diabetes Sedunia adalah logo lingkaran biru. Logo ini diluncurkan pada 2007, tepat setelah perayaan ini diresmikan dan diakui PBB.
Sejak itu, lingkaran biru dianggap sebagai simbol global kesadaran diabetes. Logo ini juga melambangkan koalisi komunitas diabetes global dalam memerangi peningkatan kasus diabetes di dunia.
Jarang yang memikirkan komplikasi diabetes salah satunya asam urat. Kok bisa?
Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Pekanbaru, dr Hady MMed (Int Med) SpPD diabetes kerap dikaitkan dengan asam urat dan hipertensi. Namun, perlu ditegaskan ketiga penyakit ini disebabkan oleh hal berbeda, dan masing-masing sesuai kondisi pasiennya.
“Ketiga dari penyakit diabetes, asam urat, dan hipertensi adalah 3 jenis penyakit yang disebabkan karena faktor yang berbeda. Namun penderita diabetes diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena asam urat dan hipertensi,” ujar dr Hady dikutip dari Suara.com –jejaring mitra Kanalkalimantan.com.
Dr Hady menambahkan saat mengidap diabetes, tubuh akan cenderung memiliki kadar gula yang tinggi karena tubuh tidak bisa lagi memproses gula dalam darah akibat resistensi insulin.
Asam urat adalah penyakit radang sendi yang terjadi ketika asam urat di dalam tubuh meningkat dan menumpuk dalam darah hingga akhirnya menyebabkan nyeri sendi, yang dapat terjadi di area kaki atau tangan. Asam urat memiliki peran penting dalam mengendalikan kadar purin dalam tubuh yang kemudian akan dibuang melalui urine.
Namun, dalam kondisi tertentu tubuh dapat memproduksi asam urat terlalu banyak, dan jika itu terjadi maka tubuh akan mulai memproduksi kristal tajam yang bisa mengendap pada sendi dan jaringan-jaringan lainnya, hingga menghasilkan nyeri hebat.
Para peneliti percaya diabetes berpengaruh pada tubuh dalam mengendalikan asam urat terutama jika mereka juga kelebihan berat badan atau obesitas, karena dalam kondisi tersebut tubuh akan kesulitan membuang asam urat yang akhirnya dapat mengendap dan menyebabkan asam urat.
“Selain itu, gula juga dapat meningkatkan tekanan darah apabila telah menyerang ginjal. Ini dikarenakan ginjal yang tidak bekerja dengan baik akan meninggalkan darah resisten terhadap cairan tubuh dan garam. Jika cairan tubuh tidak terkendali dan garam meningkat, maka tekanan darah bisa meningkat dan menyebabkan hipertensi,” beber dr Hady.
Sedangkan hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah dalam tubuh meningkat di atas rata-rata karena berbagai faktor, seperti menyempitnya pembuluh darah, terganggunya keseimbangan cairan tubuh, dan masalah pada otot jantung dan pembuluh darah lainnya.
Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat membuat kerusakan permanen pada jantung dan pembuluh darah yang bisa berujung ke masalah serius seperti serangan jantung, hingga kematian mendadak.
Agar komplikasi tidak semakin memburuk, dr Hady juga mengingatkan pasien untuk lebih memperhatikan pola makan, karena bisa memperburuk atau bahkan membuat gejala diabetes, hipertensi maupun asam urat kambuh yang bisa sangat menyiksa.
“Penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan akan tinggi gula, untuk asam urat disarankan untuk menurunkan konsumsi makanan tinggi akan kandungan purin, serta hipertensi disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/Suara.com/kk)
Editor : kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
PTUN Banjarmasin Tolak Gugatan Atas KPU Banjarbaru
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Lahan 120 Hektare di Kabupaten Banjar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Keramik Berjalan Mundur di Sungai Ulin
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Taman Van der Pijl Dibuka Setelah Pergantian Tahun
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Menang di PTUN, KPU Banjarbaru Giliran Hadapi Gugatan di PN Banjarbaru
-
Lifestyle3 hari yang lalu
Sambut Promo Natal dan Tahun Baru Lebih Seru dengan Diskon hingga Rp1,29 Juta!