Kabupaten Banjar
Plt Kanwil BKKBN Kalsel Apresiasi Penanganan Stunting yang Dilakukan Pemkab Banjar
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melakukan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting se-Kabupaten Banjar dan Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi melaunching kegiatan itu Senin (10/6/2024) di Kertakhanyar.
Kegiatan intervensi serentak tersebut berlangsung di 20 kecamatan dan 13 kelurahan yang ada di Kabupaten Banjar melalui zoom meeting yang terpusat di Posyandu Desa Pasar Kamis, Kecamatan Kertakhanyar.
Habib Idrus yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banjar mengucap syukur kegiatan dapat berjalan lancar.
“Melalui gerakan ini diharapkan 100 persen sasaran seperti calon pengantin, ibu hamil juga balita mendapatkan pendampingan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa deteksi dini dan edukasi serta intervensi dalam rangka mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Kabupaten Banjar khususnya, bebas stunting dapat terwujud,” katanya.
Baca juga: Pemkab Banjar Persiapkan Pengukuhan Bapperida
Habib Idrus mengajak semua lintas sektor baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa untuk dapat mengawal seluruh sasaran melakukan intervensi sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat serta cakupan layanan yang diterima masyarakat meningkat.
Sejauh ini, Habib Idrus menyebut kasus stunting tertinggi di Kabupaten Banjar ada di Kecamatan Paramasan.
Penyebab pastinya dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengimplementasikan pola asuh dan asupan kepada anak.
Sementara Plt Kanwil BKKBN Kalsel Nyigit Wudi Amini yang ikut menyaksikan launching menjelaskan, dari hasil survei kasus stunting di Kabupaten Banjar memang ada kenaikan.
Baca juga: Tolak Kebijakan Tapera dan UKT, Mahasiswa Unjuk Rasa di Rumah Banjar
Terlepas dari angka, yang terpenting adalah upaya apa yang dilakukan Pemkab Banjar untuk menurunkan kasus stunting sehingga diharapkan di 2024 target-target yang telah ditetapkan bisa tercapai 100 persen.
“Penyebab stunting itu banyak karena dia complicated seperti tidak tahu cara pengasuhan dan pemberian gizi balita yang baik.
Di samping itu terkait masalah asupan kadang ada persoalan kemiskinan, kesediaan bahan pangan termasuk sanitasi,” tutup dia. (kanalkalimantan.com/dkispbanjar/kk)
Reporter: kk
Editor: Dhani
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Kadisdikbud Kalsel Masih Tak Kunjung Muncul ke Publik
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Pejabat ke Luar Daerah Diduga Tanpa Izin, Pj Sekda Banjarbaru Meradang
-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Beri Waktu 3 Hari Perbaikan Persyaratan Paslon
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Unjuk Rasa di Kantor Gubernur, Pendemo Minta Pencopotan Kadisdikbud Kalsel
-
Kota Banjarmasin1 hari yang lalu
Belum Memenuhi Syarat, Tiga Paslon Pilwali Banjarmasin Diberi Waktu Perbaikan
-
HEADLINE14 jam yang lalu
Tak Bisa Bedakan Mana Warung Mana Ballroom