Gerakan Sepekan Satu Buku Membaca Nyaring Perpusnas RI di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Gerakan Indonesia Membaca “Sepekan Satu Buku Membaca Nyaring”.

Gerakan itu sebagai upaya penguatan budaya baca dan peningkatan literasi masyarakat Indonesia.

Provinsi Kalsel menjadi provinsi ke-11 dari 12 daerah yang dipilih sebagai bagian dari Gerakan Indonesia Membaca gagasan Perpusnas RI ini.

Kegiatan berlangsung selam dua hari 31 Juli-1 Agustus 2024 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin diikuti ratusan siswa-siswi dan guru pendamping SMA sederajat di Kalsel.

Baca juga: Warga Minta Perbaikan Jalan Usaha Tani di Wilayah Bangkal dan Palam

Hari pertama kegiatan diawali dengan pelaksanaan Gelar Wicara Gerakan Indonesia Membaca dan Workshop Sepekan Satu Buku.

Menjadi narasumber, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Sri Sumekar, Kepala Dispersip Kalsel Dra Nurliani, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Martapura Eko Sanyoto dipandu moderator jurnalis Kanalkalimantan.com Desy Arfianty.

Pada hari kedua pelatihan Membaca Nyaring akan menghadirkan narasumber CO-Founder Komunitas Read Aloud Kalsel Waluyo Agus Widodo, Pustakawan Ahli Pertama Perpusnas RI Hurin Anindia Aghnia, dan Julia Budihardja dari Komunitas Reading Bugs.

Baca juga: Alibi Polisi Batu Bara Tak Bertuan, Penambang Ilegal Bebas Beraksi di Jalan Poros Bontang-Samarinda

Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Sri Sumekar mengatakan, salah satu yang melatarbelakangi Gerakan Indonesia Membaca karena masih rendahnya indeks literasi masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelitian PISA pada tahun 2022 lalu, skor kemampuan membaca Indonesia sebesar 359 atau di peringkat 71.

“Ini masih belum ada peningkatan, selain itu presentasi siswa yang mencapai kompetensi minimun literasi juga masih rendah, yakni SMP 59 persen, dan SMA 49,26 persen,” kata Sri Sumekar.

Untuk itu diperlukan gerakan yang masif untuk memotivasi masyarakat khususnya kalangan pelajar melalui Gerakan Indonesia Membaca Sepekan Satu Buku.

“Gerakan ini kita laksanakan di 12 Provinsi dan Kalsel menjadi Provinsi yang ke-11. Saat ini sudah ada 2.084 siswa yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.

Baca juga: Panen Padi Bersama di Handil Kiyai, Wali Kota Janji Perbaikan Jalan Usaha Tani Bangkal-Palam

Lebih jauh Sri mengungkapkan, dilihat dari aktivitas literasi membaca pelajar di Kalsel menempati peringkat 16, menjadi PR bagi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk meningkatkannya.

“Secara nasional masuk dalam kategori sedang, namun kita harapkan nilai ini bisa ditingkatkan lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Dra Nurliani mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel untuk meningkatkan literasi membaca pelajar di Banua.

“Kami siap berkolaborasi karena peningkatan minat baca siswa ini masuk dalam ranah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel,” katanya.

Baca juga: Jagokan Mukhyar di Pilwali Banjarmasin, Sokongan Poros Koalisi PKS-PKB

Kadispersip Kalsel mengaku bahwa pihaknya selama ini telah melaksanakan program perpustakaan keliling secara rutin, baik itu menggunakan mobil perputakaan keliling dan trail pustaka untuk menyambangi sekolah-sekolah di daerah pelosok guna meningkatkan literasi mereka.

“Kita (Dispersip, red) menyediakan fasilitas, baik itu baca buku di Palnam dan Piere Tendean, serta perpustakaan keliling,” tuturnya.

Selain itu, Nurliani mengaku bahwa pihaknya secara rutin mengundang duta baca Indonesia dan pendongeng baik nasional maupun lokal. Upaya memotivasi masyakarat Kalsel khususnya para generasi muda untuk cinta dengan perpustakaan dan buku. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie