Connect with us

Kota Banjarbaru

BNN Banjarbaru: Tren Pasien Rehabilitasi Meningkat

Diterbitkan

pada

Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Peredaran narkoba di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diyakini masih bisa ditekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru.

Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta mengatakan, kenaikan angka peredaran narkoba di Kota Banjarbaru tidak mencapai 1 persen setiap tahunnya.

Hal itu diukur dari banyaknya ungkap kasus yang dilakukan oleh pihak kepolisian maupun BNN Kota Banjarbaru.

“Berdasarkan data ungkap kasus yang ada memang Banjarbaru masif maksudnya merata tapi bisa kita tekan,” ujar AKBP Arif Wahyu Bibitharta saat menghadiri acara launching Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) di halaman kantor Kelurahan Landasan Ulin Timur, Rabu (30/10/2024) siang.

Baca juga: Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Pumpung Sampai Malam

“Untuk peredaran tidak sampai 1 persen per tahun meningkatnya melihat dari ungkap kasus,” sambungnya.

Upaya penekanan peredaran narkoba tidak lepas dari peran kolaborasi yang dilakukan BNN bersama jajaran pemerintah daerah hingga ke tingkat paling kecil seperti Rukun Tetangga (RT).

“Kolaborasi terus dilakukan hingga ke paling rendah seperti RT, dukungan motivasi dari kelurahan itu sendiri penting,” tutur dia.

Sementara itu dr Daryl Al Fitri, Penanggung Jawab Klinik BNN Kota Banjarbaru mengatakan, tren kasus pengguna narkoba yang melakukan rehabilitasi di BNN Banjarbaru naik setiap tahunnya, meski kenaikan angkanya tidak signifikan.

Baca juga: Mahasiswa Pengedar Narkoba Ditangkap, Polres Banjar Sita 49 Gram Sabu

Seperti terlihat di tahun 2023 tercatat dari bulan Januari-Desember, setidaknya ada 86 kasus pengguna narkoba yang rehabilitasi di klinik BNN Banjarbaru.

“Sedangkan pasien yang datang ke klinik BNN mulai Januari-Oktober tahun 2024 ini ada 65 orang. Karena tahun ini sisa dua bulan, pasti akan meningkat angka 65 itu,” ungkap dr Daryl Al Fitri.

Rata-rata pengguna yang direhabilitasi oleh BNN Banjarbaru berasal dari warga Banjarbaru, sebagain Kabupaten Banjar dan sebagian lainnya berasal dari Banjarmasin dan Tanah Laut.

Syarat untuk melakukan rehab di BNN Banjarbaru hanya dengan membawa KTP  dan dilakukan tanpa dipungut biaya alias gratis.

Penting diketahui bahwa mereka yang datang adalah pengguna yang benar-benar sadar dan mau berubah.

Baca juga: ‘Rebutan’ “JUARA”, Wartono Loncat ke Bawaslu Kalsel Laporkan Aditya

Rehabilitasi akan dilakukan jika tingkat kategori pengguna adalah ringan dapat dengan cara rawat jalan. Sedangkan tingkat kategori sedang-berat dilakukan rawat inap.

Untuk mengetahui tingkat kategori itu, sebelumnya pasien akan melakukan assesment meliputi pemeriksaan hingga wawancara.

“Untuk rawat jalan dilakukan pertemuan seminggu sekali. Kita lihat selama tiga bulan progresnya. Kalau membaik, tes urine negatif, komunikasi dengan keluarga baik dan dia tidak menggunakan kembali otomatis akan dikatakan berhasil complete program,” jelas dia.

“Kemudian lanjut ke after care yaitu pasca rehab, misalkan dia ada perkembangan maka akan kami rujuk ke RSJ Sambang Lihum atau bisa ke yayasan yang kerja sama dengan kami, itu diputuskan tergantung dari keluarga,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->