Politik
Penyebar Tabloid Indonesia Barokah Harus Diusut
BANJARMASIN, Ketua Tim Sukses Pasangan Capres Nomor 01 Gimoyo meminta polisi mengusut pihak-pihak yang terkait penyebaran tabloid Indonesia Barokah yang ditemukan Bawaslu Kalsel, Selasa (29/1). Upaya ini agar tak berlarut membuat gaduh ditengah masa kampanye capres dan cawapres.
“Karena ada beberapa pihak yang menyangkal atas terbitnya tabloid ini. Maka sudah saatnya aparat polisi bergerak untuk mencari tahu, siapa di balik ini semua,†katanya.
Kata Gimoyo, tabloid ini mesti diusut agar tak menjadi liar dan fitnah di masyarakat menjelang Pilpres dan Pemilihan Legislatif. Walau pihaknya menganggap keberadaan tabloid tersebut hanya angin lalu saja. Tidak ada pengaruh yang cukup signifikan. “Siapapun yang membuat, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap elektabilitas paslon nomor urut 02. Tim sukses paslon 02 tak perlu khawatir,†paparnya.
Sementara Humas Partai Gerindra Kalsel Mariatul Kiftiah dan Pembina Wilayah DPP PAN Wilayah Kalimantan Selatan yang juga Ketua Dewa Penasihat DPP PAN Pangeran Khairul Saleh enggan mengomentari soal adanya tabloid Indonesia Barokah yang masuk Kalsel. “Maaf kami tak bisa kasih komentar,†katanya lewat pesan pendek via WA.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai juga ketika dimintai komentarnya soal masuknya tabloid ini juga belum mau memberikan jawaban, meski ponselnya aktif. Ditreskrimsus Polda Kalsel Kombes Rizal Irawan, juga memberikan jawaban bahwa kasus ini bukan bidangnya. “Maaf bukan bidang saya terkait hal tersebut,†katanya.
Jumlah tabloid Indonesia Barokah yang disita Bawaslu Kalsel dan Bawaslu Banjarbaru di Kantor Pos Sentral Pengelolaan Pos (SPP) Banjarmasin, di Km 23 Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru ternyata sebanyak 38 koli (kantong). Berisi lebih dari 11.832 eksemplar tabloid yang rencananya disebar di masjid dan pesantren di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Tablloid tersebut sebelumnya dikirim menggunakan jasa kapal laut, melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, pengiriman terbagi dalam dua hari yakni 3 koli dikirimkan pada Senin (28/1) dan 35 koli pada Selasa (29/1). Adapun rinciannya, 3 koli pada hari pertama berisikan 416 amplop dan tercatat pada hari ini sebanyak 35 koli sebanyak 3.578 amplop. Sehingga jika ditotalkan ada sebanyak 3.944 amplop yang berhasil disita Bawaslu.
“Jadi di dalam amplopnya itu rata rata berisikan 3 tabloid Indonesia Barokah. Tapi ada juga yang 5 tabloid. Kita gak bisa hitung semua karena menguras waktu,†ungkap Ketua Bawaslu Kalsel Iwan Setiawan.
Tujuan pengiriman 38 koli tabloid kontrovesial tersebut dikirim ke masjid dan pesantren yang berada di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Sementara itu juga terselip alamat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. “Jadi tiga provinsi di pulau Kalimantan dikirim paket kiriman tabloid ini,†Lanjut Iwan.(rico)
Editor:Cell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Catatan Korupsi 2024 Kalsel: Uang Negara Terselamatkan Rp18 Milliar dari 31 Kasus
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Waspada! Puncak Hujan di Kalsel Diprediksi Desember-Januari
-
Dinas PUPRP Kab Banjar2 hari yang lalu
Kadis PUPRP Banjar Ikuti Ekspose Akhir Rencana Detail Tata Ruang
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
DPPKB HSU Gelar Diseminasi Evaluasi Audit Kasus Stunting
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Tujuh PKBM di Banjarbaru Atasi Persoalan Anak Tidak Sekolah
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Sentuh Angka Rp188,8 Miliar