HEADLINE
Anggota PPK Martapura Mengaku Kelelahan Hadapi Pleno Tak Kunjung Usai
Muryanta: Kami Sudah Lelah Badan dan Lelah Fikir
MARTAPURA, Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perolehan suara oleh KPU Banjar, hingga Selasa (7/5) siang ini masih menyisakan penghitungan untuk PPK Martapura. Padahal, rapat tersebut dijadwalkan rampung kemarin. Berlarutnya waktu menyebabkan banyak anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bosan dan mengeluh.
Hingga pukul 12.00 Wita, proses lanjutan rapat pleno masih berlangsung di PPK Martapura, bahkan belum dimulai dikarenakan Ketua PPK Martapura Fahriadi masih belum datang. Sedangkan 19 PPK sudah selesai membacakan hasil pleno di tingkat Kabupaten Banjar sejak Minggu (6/5) hingga Selasa (7/5) subuh tadi di hotel Novotel, Banjarbaru.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Banjar Muhaimin, sebelumnya pihaknya memberikan batas waktu kepada PPK Martapura hingga selasa pukul 09.00 Wita. Namun hingga sekarang masih tak kunjung selesai. Selanjutnya dirinya meyakini proses ini akan selesai selambat-lambangnya pada hari ini hingga tingkat Kabupaten.
Ditanya apakah kendalanya dan mungkinkah KPU Banjar akan mentake over PPK Martapura, Muhaimin enggan memaparkan lebih jauh. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Ketua PPK Martapura. Kehadiran dirinya di PKK Martapura dan beberapa Komisioner KPU Banjar hanyalah untuk membackup dan mengarahkan.
“Kalau dikatakan take over masih belum terpikir lagi oleh kita, hanya membackup dan mengatakan jasa disini, kita tunggu sinkronisasi data dari masing-masing TPS dulu, ” singkatnya.
Perlu diketahui, KPU Banjar sebenarnya bisa saja mengambil alih proses pleno tingkat PPK, sesuai PKPU Nomor 10 tahun 2019 yang menyatakan tahapan pleno tingkat PPK tanggal 18 April sampai 04 Mei 2019.
Sementara keterlambatan kehadiran beberapa PPK Martapura termasuk Ketua PPK Martapura M. Fahriadi tersebut, di duga kelelahan karena bekerja melakukan rekapitulasi hingga dini hari sejak beberapa hari terakhir. Hal itu di buktikan dengan curhatan Muryanta, salah seorang anggota PPK Martapura melalui surat terbuka di whatsapp yang diterima Kanalkalimantan.com.
“Dengan segala permasalahan dan beban kerja yang ada sudah di luar kemampuan kami, saat ini kami sudah blank, lelah badan, dan lelah fikir. Semoga tidak sampai ke Sambang Lihum (Rumah Sakit Jiwa di Kasel),” ujar Muryanta.
Ia juga memaparkan permasalahan yang terjadi di tingkat PPK Martapura. Yaitu banyaknya beban bekerja.  Dirinya meminta kepada penentu kebijakan untuk lain waktu bisa kiranya Martapura kota dibagi jadi 2 atau 3  kelompok, sehingga beban kerja tidak seberat ini.
“Curhatan dari orang yang  sudah lelah badan dan fikir, semoga ada yg membaca dan tentu menjadi pertimbangan tersendiri. Kami saat ini sudah kehabisan tenaga dan  semangat karena lelah badan dan lelah fikir,” pungkasnya (Rendy)
Editor : Chell
-
Hukum2 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Tak Hadir Sidang Gugatan di PN Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Wali Kota Aditya Pilih Pertahankan Tugu Adipura, ATCS Jadi Mubazir?
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Warga Rantau Bakula Mengadu ke DPRD Kalsel, Minta Evaluasi Aktivitas Tambang
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPK Limpahkan Korupsi Proyek PUPR Kalsel ke PN Banjarmasin
-
Bisnis2 hari yang lalu
Wangi Wadai Apam Barabai Merambah Ibu Kota
-
PLN UIP3B KALIMANTAN2 hari yang lalu
PLN Dukung Stimulus Ekonomi Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon 50%