Bisnis
PT Pegadaian Ubah Citra Lama Jadi Lebih Milenial di Industri 4.0
YOGYAKARTA, PT Pegadaian terus melakukan transformasi dari perusahaan bercitra lama menjadi lebih muda dan digitalis. Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai layanan dan segmentasi pasar yang lebih progresif di era industri keuangan 4.0.
Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, saat ini Pegadaian menjadi salah satu BUMN yang memeberikan sumbangan besar kepada negara. Ini dibuktikan aset Pegadaian yang mencapai Rp 56,1 triliun per Juni 2019.
“Pegadaian merupakan salah satu BUMN raksasa yang memberikan kontribusi besar kepada negara. Kita bahkan saat ini sudah memiliki sebanyak 12,1 juta nasabah dari target yang dicanangkan 12 juta nasabah pada tahun ini. Ini jumlah dan potensi sangat besar, terang Kuswiyanto, saat media gathering dan worshop media di Yogyakarta, Jumat (26/7).
Dia mengatakan, target jumlah nasabah tersebut diyakini perseroan bakal mendukung pencapaian target outstanding loan sebesar Rp 43,6 triliun per Juni 2019. Selain itu, saat ini Pegadaian juga mencatat pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun dari target Rp 3 triliun pada tahun ini.
Dengan berbagai potensi tersebut, maka perusahaan yang sudah mulai berdiri sejak 118 tahun lalu ini, semakin pede untuk mencapai pertumbuhan ke depannya. Beberapa hal dilakukan saat ini dengan menciptakan berbagai layanan produk yang lebih berbasis pada digital.
“Bagaimana pun, kejayaan masa lalu bagi Pegadaian, bukan jaminan akan bisa lebih sustain pada masa depan. Karenanya Pegadaian terus memberikan layanan yang lebih efisien untuk lebih dinikmati masyarakat,†kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Harianto Widodo.
Upaya untuk membuat Pegadaian tumbuh lebih ‘muda’ dilakukan dengan melakukan sistem pemasaran yang inovatif dengam berbagai distribution channel. Selain itu, juga terus mengeluarkan inovasi-inovasi baru baik produk dan layanan yang selalu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Harianto mencontohkan, saat ini pihaknya terus melakukan perluasan segmen melalui distribution channel seperti kerjasama dengan perbankan. Termasuk kerjasama yang dilakukan dengan Tokopedia untuk tabungan emas. Saat ini, di Pegadaian Digital Service telah ada penambahan nasabah 800 ribu. “Kami optimis bahwa bisnis gadai masih memiliki potensi positif. Meski harus diakui bahwa industri gadai makin marak. Tidak hanya perbankan dan multifinance, tetapi termasuk fintech,” uangkapnya.
Beberapa produk berbasis digital Pegadaian dinilai dapat menjawab tantangan era industri 4.0 diantaranya, Gadai on Demand (pick up & delivery) kerjasama dengan ojek online ditunjukkan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian, Gadai Efek (saham), Gold Card (titipan emas), dan G-Cash semacam virtual account.
Digitalisasi bisnis ini menurutnya memberikan banyak keuntungan, Disatu sisia, proses bisnis akan berlangsung lebih cepat dan paperless. “Selain itu juga ada akurasi data dan nasabah. Demikian juga peluang berkolaborasi dengan industri-industri yang lebih progresif,†terangnya. (cell)
Editor:Cell
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kota Banjarmasin1 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Serap Masukan Rencana Detail Tata Ruang Kertakhanyar-Gambut, PUPRP Banjar Gelar Konsultasi Publik Kedua
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Melati Sekumpul Juara I Gebyar Pemberdayaan Masyarakat Desa