VOA
Perusahaan Ukrania Bikin Kacamata Hitam dari Ampas Kopi
Konsumen perusahaan kacamata asal Ukraina, OCHIS, bisa menghirup aroma kopi saat mengenakan kacamata hitam buatannya. Itu karena OCHIS, yang dikenal dengan produk-produknya yang inovatif, membuat kacamata hitam dari ampas kopi.
Didorong oleh ambisi untuk menciptakan kacamata hitam ramah lingkungan tapi tetap modis, CEO OCHIS COFFEE Maksym Havrylenko bereksperimen dengan beragam herba seperti daun mint, parsley, dan kapulaga sebelum akhirnya menemukan bahan alami yang tepat pada ampas kopi.
Industri hijau sudah menggunakan ampas kopi untuk membuat berbagai produk seperti furniture, gelas, tinta cetak, dan Bahan Bakar Nabati (BBN). Namun, Havrylenko menjadi pionir dalam penggunaan ampas kopi sebagai bahan pembuatan kacamata hitam, yang berbau harum kopi yang baru diseduh.
“Pertama, kopi berwarna hitam, yang juga warna klasik kacamata hitam dan cocok untuk apa saja. Kedua, banyak kopi bubuk di dunia. Ada jutaan ton kopi bubuk di dunia,†kata Havrylenko kepada Reuters.
Havrylenko, yang berasal dari keluarga ahli pembuat kacamata dan berpengalaman 15 tahun di industry kacamata, harus membuat 300 sampel sebelum menciptakan yang dia sebut kacamata hitam OCHIS COFFEE yang sempurna. Kacamata kopi itu dijual seharga AS$78 – AS$89 atau sekitar Rp 1,1 juta – Rp 1,27 juta.
Keuntungan utama mengenakan kacamata hitam dari bubuk kopi dan kain lenan yang ditempel dengan minyak nabit adalah saat dibuang, kacamata tersebut akan menjadi pupuk setelah 10 tahun, papar Havrylenko.
Upaya urun dana pertama yang dilakukan OCHIS COFFEE adalah melalui platform urun dana Kickstarter. Upaya urun dana pertama itu berhasil meraup AS$13 ribu, melampaui target awal AS$10 ribu dan menarik perhatian konsumen dari Amerika Serikat, Eropa bagian barat, Jepang, dan Australia. Menurut Havrylenko, hanya 10 persen dari pembeli berasal dari Ukraina.
“Gol super kami adalah untuk mempromosikan setidaknya di Ukraina dan di seluruh dunia, pertama, ide produksi produk-produk bersih. Dan kedua, pembuangan limbah yang benar,†katanya. (ft/kk/voa)
Editor : kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
PTUN Banjarmasin Tolak Gugatan Atas KPU Banjarbaru
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Lahan 120 Hektare di Kabupaten Banjar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Keramik Berjalan Mundur di Sungai Ulin
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Menang di PTUN, KPU Banjarbaru Giliran Hadapi Gugatan di PN Banjarbaru
-
Lifestyle3 hari yang lalu
Sambut Promo Natal dan Tahun Baru Lebih Seru dengan Diskon hingga Rp1,29 Juta!
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Libur Akhir Tahun, Ini Tiga Tempat Wisata Estetik Tak Jauh dari Ibu Kota Kalsel