Kota Banjarmasin
Walikota Ibnu Sina Beri Tali Asih Ahli Waris Pejuang 9 November 1945
BANJARMASIN, Peristiwa heroik perjuangan rakyat Banjarmasin pada 9 November 1945, merupakan salah satu wujud perlawanan pada penjajah. Kejadian itu dimobilisasi Barisan Pemberontak Indonesia Kalimantan. Sehari sebelum puncak perlawanan rakyat Surabaya pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Maka itu, selain menggelar apel detik-detik Hari Pahlawan, sebagai bentuk penghargaan Pemko Banjarmasin memberikan tali asih berupa sembako kepada ahli waris pejuang 9 November 1945, usai Apel Peletakan Karangan Bunga di Tugu Pahlawan 9 November di Jalan Keramat Raya Kelurahan Pengambangan Banjarmasin, Minggu (10/11) pagi. Apel peletakan karangan bunga dipimpin oleh Dandim 1007 Banjarmasin Kolonel Angara Sitompul.
“Setiap tahun rutin memberikan santunan kepada pejuang pahlawan 9 November. Nama-nama mereka tertulis di tugu peringatan ini dan mudah-mudahan jasa dan perjuangan mereka selalu kita ingat,†kata Walikota Ibnu Sina usai apel peletakan karangan bunga di Tugu Pahlawan 9 November, Minggu (10/11) pagi.
Tak lupa, para ahli waris pejuang yang namanya tertera di Tugu 9 November dihadirkan pada apel peletakan bunga, yang sekaligus juga penyaluran sembako kepada ahli waris. “Dialokasikan dari anggaran Dinas Sosial. Biasanya Dinas Sosial itu dana pahlawan, sedangkan ahli waris termasuk para veteran yang terdaftar di kita hampir 50 orang,†sebut Ibnu.
Selain itu, Ibnu mengklaim pihaknya telah membebaskan beban-beban seperti pajak bumi dan bangunan (PBB) dan air PDAM kepada para veteran. “Ini sudah kami sampaikan pada puncak 17 Agustus lalu. Baru satu tahun ini,†tambah Ibnu.
Sementara itu, salah satu ahli waris, Abdul Madjid MS yang merupakan keponakan dari dua pejuang yang gugur pada perlawanan 9 November 1945 yakni Badran dan Badrun mengatakan, selama ini perhatian pemko terhadap para ahli waris pejuang 9 November selalu ditingkatkan. “Termasuk tali asih dari Pemko Banjarmasin, mengenang jasa pahlawan. Kita-kita ahli waris menerimakan,†kata Madjid yang merupakan cucu dari salah satu pejuang yaitu Khalid.
Menurut Madjid, sang kakek tidak gugur dalam perlawanan. “Kakek Khalid itu tidak tertulis di sini, karena beliau waktu berjuang tidak gugur. Sempat ditahan oleh Belanda waktu itu,†tambahnya.
Kendati perhatian Pemko Banjarmasin kepada ahli waris pejuang 9 November terus berjalan, Madjid berharap agar bantuan terus ditingkatkan. “Kalau dari pihak terkait tingkatkan sembako, ditambahi saja. Termasuk jaminan hidup setiap bulan. Uang tunai misalnya,†katanya.
Tugu Pahlawan 9 November sendiri, didirikan guna mengenang jasa 9 pejuang rakyat Banjarmasin yang gugur dalam melawan penjajah Belanda. Yaitu Badran, Badrun, Utuh, Umar, Tarin, Juma’in, Sepa, Dullah, dan Pa’ma’rupi. (fikri)
Editor : Chell
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kaleidoskop 20242 hari yang lalu
Kemajuan Pembangunan Kabupaten Banjar di Segala Bidang
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Dari Banua Creative Festival, Kalsel Incar Tuan Rumah Ekrafnas 2025
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Begini Hitung-hitungan Pajak Baru Kendaraan Bermotor 2025
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
DKISP Banjar Raih Penghargaan Apresiasi Media Pemprov Kalsel 2024
-
Bisnis2 hari yang lalu
Hadir Perdana di Banjarbaru, Generasi Happy Tri Ajak Gen Z Bikin Kreasi