Kota Banjarmasin
Beragam Kegiatan Isi Latgab Mapala-TBM Unlam, Apa Saja?
BANJARMASIN, Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Kompas BORNEO Unlam, pada Pelatihan Gabungan (Latgab) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan Tim Bantuan Medis (TBM), pada tanggal 4-5 November 2017. Mulai kampanye soal pengolahan sampah, pelatihan jurnalistik, hingga menonton film tentang lingkungan.
Ketua Pelaksana Latgab, Hadi Kusuma mengatakan, kegiatan ini adalah agenda rutin yang dilakukan oleh Mapala dan TBM setiap tiga bulan sekali. Dan pada kali ini yang menjadi tuan rumah kegiatan adalah Kompas BORNEO.
Pada agenda kali ini, salah satu isu yang diangkat adalah terkait pemanfaatan limbah plastik sehingga bisa memberikan nilai lebih. Hal ini dilakukan sebagai wujud keprihatinan Mapala dan TBM akan banyaknya limbah plastik di Kalsel.
“Termasuk juga belum tumbuhnya kesadaran di kalangan mahasiswa untuk mengurangi limbah plastik yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan,†katanya.
Lalu seperti apa pengelolahannya? Hadi mengatakan, nantinya pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah Bank Sampah yang ada untuk melakukan sosialisasi. Baik kepada masyarakat ataupun mahasiswa untuk lebih peduli pada lingkungan.
Di sisi lain, Ketua Umum Kompas BORNEO Esawdudhi mengungkapkan, isu terkait limbah plastik tersebut sangat menarik. Apalagi yang dibawa ke ranah mahasiswa, pemanfaatan limbah sampah yang tidak memiliki nilai jual, apabila dikelola dengan baik dan juga sosialisasi yang bekesinambungan bisa memiliki nilai lebih.
“Walhasil hal tersebut dapat menaikan taraf kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan sekitar,†katanya.
Pada hari berikutnya, Minggu (5/11), Latgab juga menggelar pelatihan tentang Jurnalistik Investigasi yang mengusung tema ” Revitalisasi kepekaan mahasiswa terhadap situasi sosial dan lingkungan hidup masyarakat”.
Pembicara, Budi Kurniawan mengatakan investigasi jurnalistik adalah riset dan reportase yang mendalam dan berjangka waktu panjang untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan suatu isu, hal ini dilakukan untuk mencari kebenaran dalam mendukung informasi suatu isu dengan wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang terkait.
Ilmu ini, tentunya bisa digunakan para Mapala untuk model analisa dan penggalian data dalam menyusun laporan terkait kondisi lingkungan. Selain itu, pada kesempatan tersebut Walhi Kalsel juga memutarkan film berjudul “Bara di Bongkahan Batu†yang menceritakan tentang kejamnya tambang batu bara di Kalimantan Selatan yang melahap permukiman warga.
Anggota Kompas BORNEO, Akhmad Nawawi mengatakan, pelatihan ini penting untuk mengasah instik para anggota Mapala atau kaum intelektual tentang isu-isu lingkungan. (ammar)
-
HEADLINE3 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPK Panggil Ketua DPRD Kalsel Saksi Kasus Suap Proyek