HEADLINE
Langkah Muhidin Dukung Calon Golkar di Banjarmasin ‘Mahar’ jadi Pendamping Sahbirin?
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARLU – Langkah Ketua PAN Kalsel H Muhidin mendukung calon Partai Golkar di Pilkada Banjarmasin, menjadi kejutan politik di masa pandemi Covid-19. Betapa tidak, PAN yang sebelumnya santer disebut mengusung Hj Karmila—putri Muhidin, untuk calon Walikota Banjarmasin ternyata berbalik haluan mengusung Abdul Haris Makkie, kandidat yang saat ini dijagokan Golkar.
Lalu, adakah dukungan ini sebagai ‘mahar’ untuk mendapatkan kursi pendamping Sahbirin di Pilgub Kalsel?
Pertanyaan tersebut mengemuka, karena angin yang tiba-tiba berubah! Dengan raihan 9 kursi di parlemen Banjarmasin, PAN menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri. Maka itu, partai berlambang matahari ini sebelumnya begitu percaya diri mengusung Hj Karmila sebagai calon walikota berdampingan dengan Nurul Fajar Desira.
Hal tersebut bahkan disampaikan sendiri oleh Muhidin ketika itu, dalam suata acara di Banjarmasin, pada Desember 2019. Ia mengatakan, PAN mengusung kadernya, Hj Karmila sebagai Bakal Calon Wali Kota Banjarmasin.
Tapi, baru-baru ini Muhidin malah berbalik arah mendukung Haris Makkie yang saat ini disokong Golkar untuk maju di Pilkada Banjarmasin. “Insyaallah kami juga ikut mendukung dan gabung kepada partai yang mengusungnya,” kata Muhidin, Jumat (19/6/2020) lalu.
Menurutnya, melihat peta politik saat ini memang ada potensi partai politik (parpol) untuk berkoalisi. Hal ini tentu menambah kekuatan tersendiri terhadap sosok Haris Makkie untuk maju di Pilwali Banjarmasin 9 Desember 2020 mendatang. “Kami gabung dengan pendukung parpol lain untuk memenangkan pasangan Haris Makkie,” tandas Muhidin.
Muhidin memang tidak menyampaikan kompensasi atas dukungan tersebut. Tapi tentunya ada alasan politis di balik itu. Selain memang melihat figur pengalaman Haris Makkie di birokrasi (saat ini masih menjabat sebagai Sekdaprov Kalsel), serta ketokohannya di Nahdlatul Ulama selaku ketua PWNU Kalsel.
Tak ada makan siang gratis! Ya, begitu adagium politik yang berlaku. Maka jika dukungan tersebut dibaca sebagai upaya PAN memberikan ‘mahar’ agar Golkar Kalsel mengambil Muhidin sebagai wakil incumbent Sahbirin Noor di Pilgub Kalsel, hal itu masih masuk dalam perhitungan. Sebab sebelumnya, Muhidin memang disebut sebagai salah satu kandidat kuat pendamping Paman—sapaan Sahbirin. Disamping juga ada nama Rosehan dari PDIP.
Sementara itu, kabar yang beredar daya tawar Muhidin sebelumnya melemah karena tekanan dari PDIP untuk mengusung kadernya sebagai pendampung Sahbirin. Tapi, dengan ‘mahar’ kursi wali kota yang dipasrahkan kepada Golkar, bisa jadi posisi Muhidin kembali naik dalam radar incumbent.
Apalagi, Banjarmasin sebagai ibukota provinsi memiliki nilai startegis. Selain kantong massa lantaran banyaknya jumlah pemilih, Banjarmasin menjadi simbol pemerintahan Kalsel yang harus bisa digandeng oleh Gubernur nantinya.
Dari data pemilu sebelumnya yang dihimpun Kanalkalimantan.com, Banjarmasin memiliki jumlah pemilih terbesar sebanyak 423.392 orang. Disusul kemudian Kabupaten Banjar sebanyak 401. 445 pemilih, Kabupaten Tanah Laut (Tala) sebanyak 230.136 pemilih, Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 220.789 pemilih dan Kabupaten Kotabaru sebanyak 216.845 pemilih.
Lalu Barito Kuala sebanyak 217.969 pemilih, Banjarbaru sebanyak 144.275 pemilih, Tapin sebanyak 131.510 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 166.196 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 184.435 pemilih, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 160.318 pemilih. Kemudian Kabupaten Tabalong sebanyak 167.897 pemilih dan Kabupaten Balangan sebanyak 89.144 pemilih.
Melihat data tersebut, memenangkan Banjarmasin menjadi salah satu kunci kemenangan untuk Pilgub Kalsel. Memang hingga kini, Sahbirin belum menentukan siapa yang akan digandeng. Apakah Muhidin, atau Rosehan yang selama ini digadang kubu PDIP. Sebelumnya, Golkar melaunching 7 nama yang dibidik sebagai pendamping Sahbirin.
Tujuh nama kandidat calon wakil Sahbirin tersebut disampaikan Ketua Harian DPD Golkar Kalsel Supian HK dan Ketua Tim Penjaringan DPD Golkar Kalsel Juar Junaidi, saat menggelar jumpa pers di ruang Ketua DPRD Kalsel, Senin (6/1/2020). Tujuh nama tersebut yakni Gusti Syahyar (tim ahli gubernur), Rosehan NB (Kader PDIP), Supian HK (Ketua Harian Golkar Kalsel), M. Sofwat Hadi (mantan DPD), Gusti Iskandar (Golkar Kalsel), Abdul Wahid (Bupati HSU) dan Muhidin (Ketua PAN Kalsel).
Sebelumnya, Rosehan pun menekankan, dalam dunia politik memang segala sesuatu mungkin terjadi. Ya, karena baginya politik itu dinamis dan tidak kaku. “Politik itu tidak terlalu harus kaku begitu lah. Apa saja bisa terjadi. Santai saja,” bebernya.(Kanalkalimantan.com/tim)
Editor : Cell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPK Pasang 8 JPU Perkara Korupsi Dinas PUPR Kalsel
-
Lifestyle2 hari yang lalu
Ide Kreatif Anak Muda Peduli Lingkungan Dituangkan dalam Kertas Kebijakan
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Pemkab Banjar Serahkan Penghargaan Proklim dan Adiwiyata, Ini Daftar Penerima Penghargaan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Turunkan 413 Personel Pengamanan Nataru di Banjarbaru
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Operasi Lilin Intan 2024 Dimulai, Ini Kata Kapolres HSU
-
Lifestyle2 hari yang lalu
Dialog #2 Basakalimantan Wiki: Rumuskan Ide Anak Muda Kurangi Sampah Plastik Jadi Isu Kebijakan