Adegan Simulasi, Massa Pendukung Parpol dan Polisi Bentrok di KPU Kota Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Ratusan massa pendukung salah satu calon mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin. Mereka protes karena pasangan calon jagoannya digagalkan KPU.

Suasana sempat kondusif setelah tim negosiator Polsek Banjarmasin Tengah berhadap-hadapan langsung dengan massa. Namun situasi kembali ricuh saat provokator memanas-manasi massa.

Negosiator mundur, pasukan pengendali massa dari Polresta Banjarmasin datang dengan keadaan massa melakukan pelemparan air es hingga melakukan pembakaran sampah.

Massa dan polisi bentrok. Polisi berbekal tameng serta alat pemukul dikerahkan. Namun pengamanan tidak berbuah hasil, massa samakin mengamuk hingga akhirnya Sat Brimob Polda Kalsel menurunkan Unit Barracuda memecah massa.

 

Baca juga  : Prof Ahmad Alim Bahri Pimpin ULM Periode 2022-2026

Situasi berbalik arah, massa yang awalnya beringas itu akhirnya berlarian setelah kendaraan water canon dari Brimob Polda Kalsel menyemprotkan air bertekanan tinggi ke arah mereka.

Tak hayal, salah satu massa pun terindikasi membawa bahan zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia. Hingga puncaknya ditemukan sebuah bom yang akan meledak jika tidak diamankan dengan benar.

Personel Polresta Banjarmasin, Sat Brimob Polda Kalsel hingga TNI berhasil menangkap provokator. Namun diketahui bom yang dibawa massa itu akhirnya diledakkan.

Kejadian tersebut ialah bagian simulasi pengamanan Pemilu Serentak 2024 mendatang. Adegan menggambarkan suasana kerusuhan dan penanganan personel gabungan dalam mengendalikan massa.

 

Baca juga  : Curi Motor Modus Mogok, Residivis Baru Keluar Penjara Dua Hari Kembali Dibekuk Polisi 

Sebanyak 700 personel gabungan terlibat menggunakan kendaraan dan peralatan pengendali massa.

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor bersama jajaran Pemko Banjarmasin menyaksikan langsung kegiatan simulasi.  Dirinya menyatakan sosialisasi juga akan dilaksanakan pihaknya bersama tokoh maskyarakat hingga tokoh agama  sebelum pemilihan berlangsung.

“Tentunya kita akan siapkan disamping ini yaitu sosialisasi agar situasi diciptakan secara kondusif. Terima kasih atas kolaborasi an, Polri, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk penjagaan, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor  yang diwawancarai media seusai simulasi.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya yang turut menyaksikan jalannya simulasi berharap agar kegiatan ini dilakukan dengan adanya penekanan-penakanan ke masyarakat sebelum pemilihan dimulai.

 

Baca juga : Wujudkan Pemerintahan Berbasis Elektronik, Diskominfosandi HSU Luncurkan 7 Aplikasi

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polri yang mana telah menjadi inisiator dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Kita juga berharap adanya penekanan-penakanan ke masyarakat sebelum pemilihan dimulai,” kata Harry Wijaya, Ketua DPRD Kota Banjarmasin.

Menurut Harry, sejak tahun 2023 akan mulai ditemukan tensi tensi politik yang memanas hingga pemilu berlangsung yakni pada tahun 2024.

“Karena tensi tensi politik nanti di 2024 di tahun 2023 itu sudah mulai, semoga dengan berkolaborasinya kita bisa mengkondusifkan masyarakat terkait isu-isu yang berpotensi membuat kegaduhan,” pungkasnya.

Lebih jauh, kegiatan simulasi pun berjalan dengan lancar dan ditutup dengan giat bersih-bersih bersama oleh Dinas Kebersihan, Linmas hingga masyarakat. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : cell