HEADLINE
Aditya Tinggalkan Hiruk Pikuk Politik, Pilih Komisaris BUMN

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menyusul pengunduran sebagai Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin dikabarkan tinggalkan dunia politik yang membesarkan namanya dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Sempat dua periode masuk ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari PPP dengan dua masa jabatan 2009-2014 dan 2014-2019. Kemudian menjadi Wali Kota Banjarbaru 2020-2024, Aditya akhirnya memilih tinggalkan hiruk pikuk politik.
Teranyar, lelaki kelahiran 21 Maret 1984 ini juga dikabarkan mengundurkan diri dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Setelah dirinya mengumumkan mundur dari Wali Kota Banjarbaru, Kamis (6/3/2025) siang dalam rapat paripurna DPRD Banjarbaru. Kepututusan mengejutkan putra mantan Gubernur Kalsel REudy Ariffin dari partai politik yang membesarkan namanya mengejutkan banyak pihak.
Baca juga: BREAKING: Aditya Mundur dari Wali Kota Banjarbaru
Kabar itu pun dibenarkan oleh Sekretaris DPW PPP Kalsel, Arief Rahman Hakim saat dikonfirmasi, Kamis (6/3/2025) petang.
“Hari ini pengunduran diri beliau (Aditya Mufti Ariffin) sebagai Ketua DPW PPP mulai diproses. Rencananya malam ini suratnya akan ditandangani,” ungkap Arief Rahman Hakim.
Setelah ditandatangani, nanti kata Arief surat tersebut akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP melalui DPW PPP Kalsel.
Sementara untuk jabatan ketua saat ini dilimpahkan kepada Arief Rahman Hakim yang menjadi Plt Ketua DPW PPP Kalsel.
Baca juga: Aditya Mundur, Wartono Naik Jadi Wali Kota Banjarbaru
“Jadi untuk sementara ini jabatan beliau dilimpahkan ke saya, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW Kalsel,” jelas dia.
Arief menambahkan bahwa langkah yang diambil Aditya merupakan keputusan yang sudah dipikirkan secara matang bersama pihak keluarga dan partai.
“Juga sudah dibicarakan sebelum nama pak Aditya masuk sebagai kandidat calon komisaris BUMN PT Jasa Asuransi Indonesia (PT Jasindo),” ungkapnya.
Salah satu pertimbangan Aditya memutuskan pengunduran dirinya adalah terkait dengan kondusifitas di Kota Banjarbaru, khususnya menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Baca juga: KPK Luncurkan Indikator MCP 2025 Cegah Korupsi di Daerah
Di samping itu Arief juga membeberkan bahwa Aditya harus memenuhi poin yang disyaratkan sebagai Komisaris di PT Jasindo.
“Karena dalam AD/ART sebuah BUMN, beliau harus melepas jabatan politiknya. Baik sebagai Wali Kota, maupun pengurus parpol,” sebut dia.
Ia pun dengan tegas menekankan bahwa langkah ini murni diputuskan sendiri oleh Aditya, tanpa ada tekanan atau intimidasi dari pihak manapun.
“Bukan menyia-nyiakan kepercayaan publik, tapi semua ini beliau putuskan demi Kota Banjarbaru,” tandas Arief. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie

-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
32 Desa di Empat Kecamatan Banjir, Pemkab Kapuas Kirim Logistik Bantuan
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Safari Ramadan ke Lokgabang, Bupati dan Wabup Banjar Dapat Sambutan Hangat Warga
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Hadapi PSU 19 April, Bawaslu Banjarbaru Aktifkan Kembali Petugas
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Bantuan Logistik Banjir Dikirim, Camat Mantangai Terima Kasih Atas Nama Warga
-
RELIGI2 hari yang lalu
Baznas HSU Salurkan 1.000 Paket Ramadan di Sembilan Kecamatan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
66 Pelaku Usaha MinyaKita Nakal Diciduk Kemendag, Ini Modusnya