Connect with us

Kalimantan Selatan

Aksi Kamisan Kalsel: Tolak Pembungkaman dan Intimidasi

Diterbitkan

pada

Aksi Kamisan Kalsel menyampaikan aspirasi di halaman Mapolda Kalsel kawasan perkantoran Pemprov Kalsel, Kamis (27/2/2025) sore. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Belasan anak muda di Banjarbaru berpakaian hitam berunjuk rasa menolak pembungkaman dan intimidasi yang dialami masyarakat saat memberikan kritik kepada Polri.

Mereka menuduh terjadi pembungkaman terhadap Band Sukatani yang memberikan kritik kepada Polri melalui lagu mereka berjudul “Bayar, Bayar, Bayar”.

Belasan dari mereka yang tergabung dalam aliansi Aksi Kamisan Kalsel ini mengaku khawatir kasus-kasus serupa akan terus berulang jika kepolisian alergi kritik.

Keresahan itu disampaikan di tengah guyuran hujan, tepatnya di halaman Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Kalimantan Selatan (Kalsel), di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel, Kamis (27/2/2025) sore.

“Ini bentuk solidaritas kepada kawan-kawan kita Band Sukatani, dimana hari ini mereka mendapatkan intimidasi, sehingga mereka melakukan klarifikasi sampai membuka identitas mereka, bahkan sampai dipecat dari pekerjaannya,” ujar Iqbal Hambali, Kordinator Aksi Kamisan Kalsel.

Baca juga: Mahasiswa Kumpul Bersama Polisi, Kapolres Banjarbaru: Polri Tak Anti Kritik

Unjuk rasa solidaritas ini, kata dia, sekaligus menandakan bahwa di Kalsel masih ada semangat perlawanan dan perjuangan atas pembungkaman dan intimidasi.

Bukan tanpa sebab, kata Iqbal, masyarakat bisa menilai bahwa kasus kritik terhadap kepolisian yang berujung “pembungkaman” bukan terjadi sekali saja.

“Yang saya rasakan pribadi, saya melapor terhadap intimidasi yang saya alami di tanggal 14 Desember 2024 sampai hari ini itu tidak ada tindaklanjutnya, masih saja ditahap yang namanya pengaduan masyarakat, belum lagi laporan polisi,” jelas dia.

Baca juga: Universitas Sari Mulia Banjarmasin Membuka Fakultas Kedokteran Hewan

Digaan intimidasi dari kepolisian itu pula diakui paling sering didapati ketika sedang menyampaikan aspirasi mereka dengan cara berdemonstrasi.

Aktivis Aksi Kamisan Kalsel ini meminta kepada aparat kepolisian agar tidak berlaku kasar kepada massa aksi yang kerap berdemonstrasi.

“Kalau kalian tidak tahu bagaimana rasanya dipukul, tanyakan pada kawan-kawan kalian yang ada di Tarakan bagaimana rasanya disiksa dipukul oleh kawan-kawan TNI,” pungkasnya.

Baca juga: KPU Banjarbaru Sudah Gagal, GMPD: DKPP Harus Pecat Komisioner

Dalam aksi solidaritas di depan Mapolda Kalsel ini belasan pemuda dikawal aparat kepolisian di badan jalan.

Saat aksi solidaritas, Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen mengatakan, menyambut kegiatan penyampaian aspirasi kawan-kawan aktivis Aksi Kamisan Kalsel dengan melakukan pengamanan.

“Sesuai dengan surat perintah kami melaksanakan pengamanan pelayanan kepada siapa pun yang melakukan kegiatan yang sifatnya penyampaian aspirasi, kemana pun dan dimana pun itu sesuai aturan undang-undang dibenarkan,” ujar Kapolsek Cempaka.

“Silahkan sampaikan aspirasi berekspresi secara damai, kami pihak terkait akan menanggapi selagi sifatnya hanya pengamanan,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->