HEADLINE
Angkutan Feeder Ganggu Jalur Angkot, Organda Minta Dishub Banjarbaru Kaji Ulang Trayek
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan mengeluhkan pemberlakukan trayek atau jalur untuk angkutan feeder alias pengumpan yang resmi beroperasi pada 1 September 2024.
Armada pengumpan bernama Angkutan Juara menjadi armada penghubung titik-titik yang tak terjangkau oleh transportasi menuju perlintasan Bus Trans Banjarbakula.
Masyarakat bisa menggunakan fasilitas angkutan feeder ini jika ingin menuju ke lintasan Bus Trans Banjarbakula di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Namun, dengan beberapa trayek atau jalur yang diterapkan pada angkutan feeder ini dinilai para sopir angkot perlu dikaji ulang oleh Dishub Kota Banjarbaru.
Baca juga: Penilep Uang Honor KPPS di Balangan Mulai Hadapi Sidang
Puluhan sopir yang berada di bawah naungan DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banjarbaru mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru untuk menyampaikan aspirasi, Senin (2/9/2024) siang.
“Itu yang kita minta supaya dievaluasi ulang, mengkaji ulang jalur-jalur yang dibuat oleh Dishub karena banyak jalur yang bersentuhan langsung dengan anggota Organda yang sudah ada,” ujar Helvin Diansin, Ketua DPC Organda Banjarbaru.
Mereka meminta agar trayek angkutan feeder yang telah ditetapkan Dishub Banjarbaru itu tidak bersentuhan dengan trayek angkutan umum yang telah ada.
Seperti halnya ruas jalan di Kecamatan Cempaka, yang menurut para sopir akan sangat menganggu jika dilewati oleh angkutan feeder, sebab sudah adanya angkutan umum yang mengisi jalur tersebut.
Baca juga: Pertajam Lini Kelembagaan dengan Spirit Al Ma’un, PWM Kalsel Gelar Rakorsus Lazismu
“Kalau namanya feeder atau pengumpan mereka dari dalam ke luar kota, mengangkut dari dalam keluar bukan di jalur angkutan kota, maka kita menghendaki jalur feeder tidak menganggu jalur angkutan yang sudah ada,” tegas dia.
“Ada ada beberapa jalur yang berdekatan dengan jalur Ahmad Yani itu kita tidak menghendaki mereka lewat jalur Ahmad Yani,” sambungnya.
Bukan untuk menghambat jalannya perkembangan Kota Banjarbaru, kata dia, tapi pemberlakuan trayek ini seyogjanya harus melalui koordinasi antara Dishub bersama para sopir angkot.
“Karena selama ini koordinasi kami dengan Dishub satu tahun belakangan minim sekali, makanya kita juga mempertanyakan siapa bertanggung jawab untuk angkutan feeder ini, apakah Dishub atau PT Bagong selaku pihak ketiga, tapi belum ada jawaban jadi besok mungkin akan kita konfirmasi lagi,” jelasnya.
Baca juga: TPP Naik Tahun Depan, Ini Harapan Wali Kota Aditya
Terkait pihak ketiga dalam pengadaan fasilitas angkutan feeder ini, pihaknya menilai Dishub Banjarbaru tak melibatkan Organda, apakah hasil penunjukan langsung atau bagaimana, mereka belum juga menemui jawaban.
“Tapi prinsipnya kita minta jalur trayek dikaji ulamg, kalau bisa besok, atau tidak Rabu sudah harus selesai supaya nanti Kamis bisa jalan beroperasi kembali,” tuntas dia. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Bamagnas Banjarbaru Silaturahmi ke Pjs Wali Kota
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Vonis Berbeda Calo dan Mantri Korupsi Kredit Topengan Bank
-
Hukum2 hari yang lalu
Narkoba 79,3 Kg Sabu Dimusnahkan, Jaringan Fredy Pratama Pakai Jalur Darat
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Belasan Kios Pasar A Yani Pengambangan Terbakar
-
pilkada 20243 hari yang lalu
Alat Peraga Kampanye Paslon Diskualifikasi Dicopot