Connect with us

HEADLINE

Antiklimaks ‘Pentas’ PPP di Pilkada Banjarbaru, dari Pemain Utama menjadi Penonton!

Diterbitkan

pada

PPP Banjarbaru memilih abstain di Pilkada 2020 Foto: dok kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Turun kasta! Dari sebelumnya menjadi pemain utama dalam kancah Pilkada Banjarbaru dengan mencalonkan kadernya Aditya Mufti Ariffin sebagai calon Wali Kota, kini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banjarbaru, hanya sekadar menjadi penonton. Hal ini ditegaskan Plt Ketua DPC PPP Banjarbaru, H Muhammad Subakhi yang mengatakan partainya akan memilih abstein di Pilkada.

“Dengan mundurnya Aditya (dari Pilkada), sikap PPP Banjarbaru memilih abstain di Pilkada Banjarbaru. Ini sejalan keinginan tim sukses maupun para relawan partai. Namun begitu, kami juga membebaskan kader jika mau mendukung atau terlibat proses pencalonan kandidat,” tegaskan ketika dihubungi Kanalkalimantan.com, beberapa waktu lalu.

Subakhi menegaskan partainya tidak akan merasa risau meskipun mengambil jarak dari pentas politik yang berlangsung saat ini. Sebagaimana disampaikan Aditya, yang juga Ketua DPW PPP Kalsel saat pengunduran dirinya sebagai kandidat calon Wali Kota beberapa waktu lalu, kepentingan masyarakat jauh lebih utama dari sekadar tujuan politik.

“Di tengah pandemi saat ini, tentu kami mendukung langkah Aditya yang memilih mundur dengan mempertimbangkan kondisi saat ini. Karena bagi kami Pilkada di tengah masih berlangsungya Covid-19, terlalu dipaksakan,” katanya.

Dengan pilihan tersebut, berarti PPP memilih menyimpan empat kursi yang didapat dari hasil Pemilu 2019 lalu dibandingkan digunakan sebagai bargaining untuk mendukung calon lain. Meskipun, saat ini nyaris belum ada jagoan lain yang muncul selain pasangan incumbent Nadjmi-Jaya yang disokong lima partai (Nasdem, PKS, Golkar, PDIP, dan Demokrat), serta calon dari jalur independen yakn Edy Saifuddin-Astina Zuraida.

Sikap PPP yang akhirnya memilih abstain di Pilkada Banjarbaru ini terbilang anti klimak!

Betapa tidak, sebelumnya demi mendudukkan Aditya sebagai kandidat, partai berlambang Kabah ini hingga menonaktifkan Ketua DPC PPP Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan yang memilih tetap maju bersama pasangan lamanya, Nadjmi Adhani.

Pertarungan dua kader terbaik PPP tersebut sempat memanaskan suhu politik di internal partai. Hal ini lantaran Aditya dan Jaya memperebutkan medan yang sama di Pilkada Banjarbaru.

Tapi, pertentangan ini pun akhirnya harus dibayar mahal dengan hilangnya peluang PPP di Pilkada Banjarbaru.
Walhasil, kursi ketua PPP Banjarbaru yang sebelumnya diduduki Jaya didongkel oleh Wakilnya, Subakhi, yang notabene loyalis Aditya. Lewat Surat Keputusan (SK) DPW PPP Kalsel pertangga; 15 November 2019, kendali Jaya atas parpol berlambang kabah dilucuti. Dalam SK ini juga tertuang, bahwa Jaya sebagai Ketua sebelumnya dinonaktifkan sementara waktu dari statusnya.

Akhir dari puncak perang dingin ini terlihat, saat DPP PPP memilih Aditya sebagai kader yang satu-satunya didukung untuk maju dalam laga Pilkada Banjarbaru. Hal tersebut tercantum melalui SK DPP PPP Nomor 475/SK/DPP/C/X/2019 yang memutuskan dan menetapkan pasangan HM Aditya Mufti Ariffin sebagai Calon Walikota Banjarbaru didampingi H AR Iwansyah sebagai calon Wakil Walikota Banjarbaru 2020-2025.

Pada SK yang ditandatangani Plt Ketua Umum PPP H Suharso Manoarfa dan Sekretaris Jenderal H Arsul Sani, juga memerintahkan kepada Ketua dan Sekretaris DPC Banjarbaru untuk menindaklanjuti keputusan tersebut dengan menetapkan, dan mengajukan pasangan Aditya-Iwansyah sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pasca SK Rekomendasi, PPP tambah semangat dengan dukungan dari mitra koalisi PDIP. Rabu (19/2/2020) siang, Aditya secara resmi mendapatkan surat rekomendasi dukungan dari DPP PDIP. Keputusan dukungan ini disampaikan langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, di kantor DPP PDIP lantai 5 di Jalan Pangeran Diponegoro No 58 Menteng, Jakarta. Baik Aditya maupun Iwansyah langsung hadir dalam pengumuman itu.

Seperti yang diketahui, kandidat penantang sebelumnya juga telah mengantongi SK dukungan dari PPP yang memiliki jumlah 4 kursi di DPRD Banjarbaru. Dengan adanya surat rekomendasi dukungan dari partai berlambang banteng yang memiliki 3 kursi di DPRD Banjarbaru, maka syarat pencalonan melalui jalur parpol, yakni 6 kursi, telah dipenuhi oleh pasangan Aditya-Iwansyah.

Tak hanya itu, giliran Partai Golkar pada Sabtu (21/3/2020) mengumumkan untuk merapatkan barisan di gerbong partai pengusung kandidat Bakal Calon Wali Kota Banjarbaru dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin-AR Iwansyah. Pasangan Aditya-Iwan menerima Surat Keputusan (SK) rekomendasi dukungan yang dikeluarkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar.

SK rekomendasi dukungan tersebut diserahkan kangsung Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia didampingi Ketua Bidang Pemenangan Partai Golkar Wilayah Kalsel H Bambang Heri Purnama, di kantor DPP Golkar, Jakarta.

Sehingga, lewat dukungan 3 partai tersebut jalan Aditya maju ke Pilkada bersama AR Iwansyah sudah cukup mulus. Tapi, politik memang tak bisa dipastikan. Tanggal 15 Juni 2020 lalu, Aditya n menyatakan mundur dari kontestasi Pilkada.

Berdalih, jika Pilkada tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020 sebagaimana PKPU No 5 Tahun 2020 yang baru disahkan 12 Juni 2020 lalu, Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin menyatakan pengunduran dirinya dari kontetasi Pilwali 2020 di Banjarbaru.

“Kami menyatakan mundur jika Pilkada tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020 sementara pandemi belum berakhir,” ujar Aditya saat konferensi pers di salah satu rumah makan di Banjarbaru, Senin (15/6/2020) siang.

Maka, dinamika politik PPP sebagai salah satu pemain utama di Pilkada Banjarbaru terhenti seketika. Sebuah antiklimaks! (kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : Tim
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->