Connect with us

Pemprov Kalsel

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Pemprov Kalsel Gelar Rakor

Diterbitkan

pada

Pemprov Kalsel menggelar rakor antisipasi bencana hidrometeorologi. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat koordinasi (Rakor) antisipasi dan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pada musim hujan dan penanggulangan bencana di gedung KH Idham Chalid, Setda Provinsi Kalsel, Selasa (1/11/2022).

Bencana hidrometeorologi yang dimaksud adalah hujan lebat yang berdampak banjir, tanah longsor, air rob dan angin kencang berakibat pohon tumbang.

Hidrometeorologi adalah cabang ilmu dari meteorologi yang mempelajari siklus air, curah hujan, dan berkaitan dengan iklim dan cuaca.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah mengatakan, dalam menghadapi bencana, BPBD Kalsel sudah melakukan berbagai upaya.

 

Baca juga : Tim Sepakbola Kalsel ke Final Pra Popnas, Tiket Popnas 2023 Dalam Genggaman

“Secara sosialisasi sudah jalan, sudah persiapan latihan baik relawan dan BPBD dari kabupaten/kota kita ajak bersama beberapa kali dalam kegiatan untuk persiapan dalam menghadapi bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor,” katanya.

Dalam penanganannya kata Suria, akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait baik kabupaten/kota maupun TNI/Polri. Bahkan, pihaknya juga menyiapkan baper stok.

“Baper stok ini untuk utamanya dalam bencana kesedian bahan makanan, yanh diserahkan hari ini kepada 13 kabupaten/kota,” ujarnya.

Dalam rakor ini, kata Suria, dibahas terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, akan dibahas oleh beberapa stakeholder baik dari kabupaten/kota, TNI/Polri maupun BMKG terkait prakiraan cuaca kedepan.

“Semuanya akan tersimpulkan dalam rakor ini,” tambahnya.

Baca juga  : Dinkes Kalsel Bantah Kabar 3 Anak Meninggal Akibat Gangguan Gagal Ginjal Akut

Dibeberkannya daerah rawan bencana di Kalsel, ada beberapa titik wilayah seperti Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

“Beberapa kali kita terkena banjir, satu jam kemudian sudah teratasi semuanya, mereka (BPBD kabupaten/kota) selalu siap siaga dalam menghadapi bencana ini,” tuntasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel melalui Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan dalam menghadapi bencana para pemangku kepentingan agar saling bekerjasama dan saling berkordinasi.

“Kita sudah tahu daerah mana saja yang rawan banjir, pastikan sarana dan prasarana dari pemberitahuan atau peringatan dini sampai sarana dan prasarana untuk mengurangi dampak banjir termasuk evakuasi sudah tersedia di masing-masing daerah yang rawan bencana,” katanya.

Menurutnya sistem peringatan dini tidak harus menggunakan teknologi, banyak media bisa dipakai, seperti pentungan, tiang listrik, media grup pesan singkat maupun lain sebagainya.

Baca juga  : ENERVON-C Dukung Penjaringan Atlet Muda Atletik dari Kalsel di Student Athletics Championships 2022

Disambung Roy, bencana tahun 2021 lalu menjadi pelajaran berharga agar lebih waspada dan memiliki respon cepat dalam menghadapi bencana.

“Manfaatkan dana APBD serta belanja tidak terduga yang dialokasikan khususnya saat keadaan darurat,” ujarnya.

Dirinya berpesan kepada desa-desa rawan bencana agar mengalokasikan APBD Desa untuk dimaksimalkan dalam penanganan bencana di daerahnya.

Ia menegaskan dalam penanganan bencana tidak hanya tanggung jawab pemerintah namun semua komponen masyarakat.

“Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencegah dan mengurangi resiko terjadinya bencana,” tuntasnya.(Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter  : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->