Connect with us

Pilkada Banjarbaru

Arti Nomor Urut bagi Paslon Pilkada Banjarbaru; dari Anugerah, Pembeda, hingga Deja Vu!

Diterbitkan

pada

Paslon Pilkada Banjarbaru memaknai nomor urut sebagai wujud keberuntungan Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru telah menempati ‘podium’ di panggung Pilkada Banjarbaru sesuai nomor urut yang diperoleh pada Kamis (24/9/2020) malam.

Di podium nomor 1, di tempati oleh duet Gusti Iskandar Sumka Alamsyah – AR Iwanysah yang diusung gerbong koalisi Partai Golkar, PKS dan PKB.

Di podium nomor 2 diisi duet berjargon ‘Banjarbaru Juara’ yakni Aditya Mufti Ariffin – Wartono dengan sokongan kekuatan koalisi Gerindra, PPP, dan PDI Perjuangan.

Terakhir, sebagai pasangan dengan nomor urut 3, ialah duet Haji Martinus – Darmawan Jaya Setiawan, berlayar di atas perahu biru bentukan NasDem, PAN, dan Demokrat.

Bagi ketiga paslon, nomor urut yang mereka dapati itu memiliki makna tersendir. Masing-masing punya cara tersendiri memaknai nomor yang akan membawa mereka hingga puncak pesta demokrasi 9 Desember mendatang.

Seperti halnya, duet Iskandar – Iwansyah yang meyakini bahwa nomor 1 ialah sebuah anugerah. “Nomor 1 ini merupakan sebuah anugerah yang kita idamkan. Yang tak kalah penting, saya juga mengajak warga Banjarbaru, untuk menaati protokol kesehatan Covid-19.

Kita semua harus sehat dan saya harapkan masyarakat berpartisipasi dalam menentukan arah kebijakan Banjarbaru selama 5 tahun ke depan,” ujar Iskandar.

Beda lagi duet Aditya-Wartono. Bagi pasangan ini, nomor 2 memiliki keunikan dimana menjadi satu-satunya angka genap di antara nomor urut paslon lainnya. Bahkan, pasangan ini juga melempar di antara nomor 1 dan 3, hanya nomor 2 yang memiliki kumis sendiri.

Adapun yang sosok yang yang memiliki kumis itu ialah sang calon Wali Kota Banjarbaru Wartono.

“Di antara nomor satu dan tiga, hanya nomor 2 yang angkanya genap sendiri. Di nomor dua ini pula yang ada kumisnya sendiri. Kami memang berbeda dan kami siao membawa perubahan untuk Banjarbaru,” kata Wartono.

Di sisi lain, duet Haji Martinus – Darmawan Jaya Setiawan rupanya memiliki kenangan tak terlupakan tentang nomor 3. Faktanya, pencalonan Jaya bersama almarhum Nadjmi Adhani pada 2015 silam, juga mendapatkan nomor yang sama dan sukses merengkuh kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2016-2020 kala itu.

Tak hanya itu saja, pencabutan nomor Jaya dan Nadjmi saat itu dilakukan oleh Haji Martinus yang saat itu menjabat sebagai penjabat Wali Kota Banjarbaru. Sehingga, tak heran mereka menyebutnya sebagai “Deja Vu”.

“Saya dulu nomor 3 juga saat pencalonan tahun 2015 dan saat itu menang. Pada tahun ini, saya kembali mendapatkan nomor 3 dengan berpasangan pak Haji Martinus. Seperti Deja Vu.

Saya yakin ini atas kehendak Allah. Ini pertanda baik, bahwa Haji Martinus – Jaya mampu menjadikan Banjarbaru lebih baik,” tungkas Jaya.

Kini, ketiga paslon siap beradu strategi dalam kampanye akbar mereka yang akan mulai dilaksanakan pada 26 September mendatang.

Publik Banjarbaru telah siap disuguhkan euforia pesta demokrasi, demi menentukan masa depan kota berjuluk idaman selama 4 tahun ke depan. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter: Rico
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->