Connect with us

PLN KALSELTENG

Ayah dan Anak Meninggal Kesetrum, Ikuti Langkah Antisipasi ini dari PLN

Diterbitkan

pada

Ilustrasi antisipasi listrik saat musim hujan dan banjir dari PLN. Foto : pln.co.id

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Peristiwa ayah dan anak meninggal kena setrum aliran listrik di Desa Murung Kenanga RT 6, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, saat banjir, meninggalkan ironi yang mendalam. Dalam hal ini, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalselteng masih melakukan investigasi atas kejadian pada Senin (10/2/2020) sekitar pukul 10.45 Wita itu.

Rawannya aliran listrik saat musibah banjir tentu menjadi hal yang harus diwaspadai oleh seluruh pihak. Lantas, apa-apa saja antisipasi agar kejadian yang sama tidak lagi terulang?

Manager Komunikasi PLN UIW Kalselteng Syamsu Noor menerangkan, ada sejumlah langkah-langkah antisipasi listrik saat banjir. Salah satu yang pertama harus dilakukan, yakni mematikan instalasi listrik dalam rumah.

“Air hujan maupun banjir dapat menjadi penghantar listrik, sehingga hal pertama yang perlu dilakukan adalah mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB). Kemudian cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak,” katanya, Senin (10/2/2020).

Langkah lainya, kata Syamsu, yakni memindahkan atau menaikan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman ketika menemukan potensi terjadinya banjir.

“Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, sementara terdapat potensi banjir, kami mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi kami melalui Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau kantor PLN terdekat untuk meminta dipadamkan,” lanjutnya.

Syamsu juga mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi instansi terkait penanganan bencana banjir untuk membantu evakuasi dan penanganan di titik lokasi terjadinya banjir.

Terkait dengan upaya dalam menghadapi musim penghujan yang berpotensi banjir, PLN UIW Kalselteng telah menerapkan standar operasional dalam menghadapi banjir untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat serta menjaga peralatan kelistrikan milik PLN dari kerusakan.

“Apabila banjir dinilai sudah membahayakan, maka sesuai SOP yang berlaku, PLN akan melakukan pemutusan pasokan listrik ke lokasi atau daerah yang mengalami genangan yang membahayakan jiwa tanpa melakukan pemberitahuan lebih dahulu ke pelanggan,” tutup Syamsu.

Baca Juga : Banjir di Martapura Telan Korban, Ayah dan Anak Meninggal Tersetrum

Seperti yang sudah diberitakan Kanalkalimantan.com, sekitar pukul 10.45 Wita relawan Buser Ahmad Syarif mendapati informasi adanya korban banjir di Desa Murung Kenanga yang tersetrum listrik di dalam rumah.

Rumah korban terendam sekitar 20 cm. Kedua korban adalah ayah dan anak. Ayah bernama H Rasyidi, sementara korban anak bernama Ainussyifa. Sang ayah meninggal dunia di tempat kejadian di rumahnya sendiri. Sementara sang anak Ainussyifa sempat dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha, namun tak sempat terselamatkan.

Syarif menerangkan sang ayah saat itu hendak melepaskan stop kontak kipas angin di dalam rumahnya. Saat hendak melepas stop kontak kipas angin, kabel colokan listriknya tercebur ke dalam air. “Cabut colokan kipas angin, stok kontak kabelnya tercebur di air dalam rumah,” kata Ahmad Syarif.

Kedua korban saat ini berada di rumah salah satu anaknya masih di Desa Murung Kenanga, karena rumah korban tidak bisa ditempati untuk penanganan kedua jenazah. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->