Connect with us

Kota Banjarmasin

Ayo Daur Ulang Sampah! Sisanya Baru Kirim ke TPA

Diterbitkan

pada

PEDULI SAMPAH, Mengurangi sampah dengan cara daur ulang untuk kelestarian lingkungan tempat tinggal. Foto : devi

BANJARBARU, “Sayangi Bumi, Bersihkan Dari Sampah”, tema apel peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018 Banjarbaru Babarasih, di Lapangan KS Tubun depan Polsek Banjarbaru Kota, Sabtu (3/3).

Apel peringatan dipimpin Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Drs Gusriansyah, unsur TNI-Polri, komunitas peduli lingkungan, pelajar, dan masyarakat lainnya.

Hari Peduli Sampah dijadikan momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam pengelolaan sampah. Agar Terwujud atau tidaknya Indonesia bebas sampah 2020 bukan hanya tanggung jawab pemerintah sebagai pemegang kekuasaan.

“Masyarakat yang aktif menghasilkan sampah setiap harinya, perlu tindakan nyata untuk mengurangi sampah bersama-sama,” ujar Darmawan Jaya.

Untuk Kota Banjarbaru, sampai saat ini telah terbentuk 100 unit Bank Sampah yang merupakan binaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru. Diharapkan dengan adanya Bank Sampah ini, dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Banjarbaru.

Disisi lain, sampah yang saat ini menjadi komoditas, Wakil Walikota Banjarbaru menginginkan agar masyarakat lebih kreatif dalan mendaur ulang sampah menjadi suatu kerajinan.

“Setelah sampah ini menjadi komoditas dan bernilai ekonomis, kemudian juga menjadi sumber energi karena kita tahu sampah itu apabila diolah sedemikian rupa maka akan menghasilkan listrik,” ujarnya. Sampah juga bisa diolah menjadi briket untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik.

“Kita akan menuju ke sana, prosesnya akan dilakukan dan dikomunikasikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup kepada pihak ketiga,” terang Darmawan Jaya.

Selain itu, Darmawan Jaya menambahkan, sampah yang didaur ulang dan bernilai ekonomis (dijadikan tas, kerajinan tangan lainnya), dapat dijual kembali. Bahkan dalam kondisi tertentu, sampah-sampah ini bisa dijadikan pakaian meskipun penggunaannya masih terbatas dalam event-event tertentu.

“Yang penting sekali kami mengingatkan bahwa dalam budaya sampah ini mencapai level yang paling tinggi. Level rendah itu seperti sampah banyak, tapi orang-orang tidak peduli. Kemudian meningkat lagi ada orang yang membuang sampah tapi masih ada yang peduli mengambil sampah itu dan memasukkannya ke dalam tempat sampah,” pungkasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Drs Gusriansyah mengatakan, peran masyarakat Kota Banjarbaru dalam hal kebersihan kota sangat dominan.

“Kita selama ini memang mengandalkan pemerintah, jadi bagaimana peran-peran langsung dari masyarakat ini dibangkitkan, ada penggiat lingkungan seperti ST12, Go Green and Clean, Bank Sampah. Jadi permasalahan sampah ini, mestinya ketika banyak bank sampah, TPA itu sudah sedikit (keberadaannya) artinya sudah didaur ulang,” jelasnya.

Nah, daur ulang dan bank sampah inilah yang akan kita terapkan di Kota Banjarbaru, sehingga mereka sudah bisa Reduce, Reuse, Recycle dan menjadi komoditas ekonomis.

Setiap hari sampah yang diangkut dan terkumpul di Kota Banjarbaru mencapai 120 ton. Dari angka tersebut, hanya 20 ton saja yang masuk ke Bank Sampah, sisanya 100 ton masih berada di TPA.

“Idealnya kalau sampah yang ke TPA itu merupakan sampah yang tidak bisa lagi di daur ulang. Oleh sebab itu kami akan meningkatkan dan menggiatkan kembali peran Bank Sampah ini, sampah rumah tangga sudah dipilah sehingga tidak lagi sepenuhnya menjadi beban TPA,” ujarnya. (devi)

Reporter: Devi
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->