Connect with us

HEADLINE

Balap ‘Ojek’ versus ‘Becak’ Menuju Kantor Gubernur Kalsel, Siapa Akan Menang?

Diterbitkan

pada

Tarung antara incumbent Sahbirin versus Denny Indrayana di Pilgub Kalsel Foto: ilustrasi yuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pilgub Kalsel memasuki babak baru. Dua pasangan resmi menyandang calon di pertaruhan akbar menuju kursi gubernur, pasca pendaftaran di KPU Kalsel, Sabtu (5/9/2020) tadi pagi. Tarung Head to head antara incumbent Sahbirin Noor melawan sang penantang Denny Indrayana akan menentukan kepemimpinan Banua ke depan. Siapa yang akan menang, Sahbirin yang daftar menggunakan ojek motor, atau Denny yang naik becak?

Di atas kertas, ojek Sahbirin memang memiliki kecepatan lebih dibandingkan becak yang dinaiki Denny. Tapi sebagaimana diketahui, jalan politik sulit ditebak. Ojek yang cepat tidak menutup kemungkinan mengalami mesin mogok, sedangkan becak menyalip di tikungan.

Dari sisi partai penyokong, pasangan Incumbent Sahbirin-Muhidin memiliki jumlah pendukung jauh lebih banyak. Partai yang terhimpun pun tergolong ‘kakap’ dengan pemilikan jumlah kusri lebih gemuk di parlemen.

Saat deklarasi dukungan pencalonan pasangan yang mempunyai jargon “Kalsel Bergerak, Banua Maju,” itu, Sahbirin mengaku telah mendapat restu dukungan 9 parpol. Baik yang memiliki kursi di dewan, maupun non kursi.

Kesembilan parpol tersebut yakni Golkar, PAN, PKB, PKB, NasDem, PDIP dan Partai NasDem. Tambah tiga partai non kursi PSI, PKPI, dan Perindo. Menariknya, di antara 9 parpol tersebut adalah PDIP yang akhirnya memutuskan bergabung di menit terakhir.

Namun begitu, 9 partai ini bukan menjadi jaminan untuk bisa memenangkan perebutan kursi nomor satu di Provinsi Kalsel ini. Hal itu diakui juga oleh Sahbirin.

“Sembilan partai politik yang mendukung kota tidak menjamin bisa memenangkan kompetisi politik akbar di Kalsel,” ungkap H Sahbirin Noor di sela deklarasi dukungan di Taman Nol Kilometer, Kota Banjarmasin, Sabtu (5/9/2020) pagi.

Menurutnya, untuk meraih kemenangan dalam momentum pemilihan Gubernur Kalsel tetap ditentukan dengan dari pilihan rakyat. “Masyarakat Kalsel sudah mandiri, mereka bisa memiliih pemimpin yang sesuai dengan masing-masing pilihannya untuk memajukan provinsi yang kedepannya akan menjadi gerbang bagi Ibu Kota Negara,” lugas Paman Birin.

Di samping itu, ia berkomitmen untuk tetap membawa kebahagiaan di tengah masyarakat. Karena menurut Paman Birin, sejatinya seorang pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang yang selalu membawa dan memberikan kebahagiaan terhadap warganya.

Tak hanya itu, pengabungan sosok Sahbirin-Muhidin, sebagai duet mantan rival di Pilgub 2015 silam adalah kekuatan politik yang juga mesti diperhitungkan lawan.

Jika melihat kilas balik tarung Sahbirin vs Muhidin pada Pilgub 2015 silam, keduanya memang memiliki kekuatan yang nyaris seimbang. Dari tiga pasangan yang berlaga ketika itu, Sahbirin yang berduet dengan Rudy Resnawan unggul sebanyak 731.643 (41,07%). Diikuti Muhidin yang berpasangan dengan Gusti Farid Hasan Aman yang meraup 719.938 suara (40,41%).

Salah satu lumbung suara bagi Muhidin saat itu adalah kota Banjarmasin. Di kota berjuluk seribu sungai ini, Muhidin yang maju melalui kursi independen, unggul 77.820 suara dari Sahbirin. Ketika Sahbirin hanya mendapatkan 73.143 suara, sedangkan Muhidin meraih 150.963 suara. Bisa dibayangkan ketika dua kekuatan ini bersatu pada Pilgub 2020 nanti.

Di sisi lain, Denny Indrayana adalah ‘keajaiban’ dalam kisah Pilgub Kalsel ini. Ibarat kata, “from zero to hero!” Berawal dari modal keyakinan, mantan Wamenkum HAM era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini, melakukan gerilya bersama rekan dan tim kecil.

“Modal saya hanya keyakinan. Bahwa kalau kita berjuang dengan ikhlas semata untuk niat memperbaiki Kalsel, hijrah gasan Banua, insyallah pertolongan Allah SWT pun akan datang,” ungkapnya kepada Kanalkalimantan.com.

Melangkah di awal tanpa kepastian parti pendukung, akhirnya Denny bisa membalik keadaan dengan meraih dukungan Gerindra dan Demokrat. Dua kendaraan besar yang mampu mengantarnya ke bursa pencalonan.

Dan menjelang pendaftaran, Denny yang berpasangan dengan kader Gerindra, Difriadi Darjad, berhasil meraih dukungan partai lain yakni Partai Berkarya dan PPP. Kamis (20/8/2020) siang, bertempat di salah satu hotel di Banjarbaru, duet Denny-Difri mendeklarasikan pencalonan mereka, sekaligus membentuk tim pemenangan untuk laga puncak pesta demokrasi pada 9 Desember mendatang.

Sederet nama elit politik di lingkaran koalisi 4 parpol, turut menghadiri deklarasi ini. Seperti halnya, Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin, Ketua DPD Demokrat Kalsel H Rusian, Sekretaris DPW PPP Kalsel Asbullah, dan Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel Satrianoor.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin, menginstruksikan kepada seluruh kader Gerindra untuk bergerilya memenangkan duet Denny-Difri di Pilgub Kalsel. Sebab, hal ini juga merupakan sebuah titah yang diberikan langsung oleh pelopor Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo tidak main-main untuk mendukung pencalonan kepada Pak Denny dan Pak Difri. Oleh karena itu, saya meminta seluruh kader untuk berkerja keras memenangkan pasangan ini. Tidak ada kata, selain menang!,” tegas Abidin.

Ucapan Abidin tak bisa dianggap enteng. Pada Pilpres lalu, Gerindra berhasil membawa kemenangan pada Prabowo di Kalsel.

Tak hanya soliditas partai, kekuatan Denny juga terletak pada solidaritas dan gerilya relawan yang tangguh. Gelora semangat para kader dan relawan inilah yang bisa menjadi faktor X kemenangan di di Pilgub 2020.

Denny juga memaparkan berbagai program yang akan ditindaklanjutinya jika telah berhasil menduduk kursi Kalsel 1. Program itu diantaranya memperbaiki sumber daya spritual agar Kalsel semakin kokoh keimanan ketakwaan untuk fondasi guna melakukan pembangunan di Kalsel.

Program kedua, yakni sumber daya manusia makin baik, madrasah kita, sekokah umum kita bisa makin baik unggul tidak hanya di banua, tapi di kancah nasional hingga suatu saat di dunia. Lalu ketiga, sumber daya alam dengan mengembalikan kedaulatan rakyat.

“Melaksanakan konstitusi bahwa kekayaan alam bumi air dan segala yang tekandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” urainya.

Duet Denny-Difri telah memastikan langkah di Pilgub setelah mendapatkan rekomendasi resmi dari Gerindra dan Demokrat, dan terbaru tadi dari PPP.

Koalisi 3 partai ini saja telah membuat pasangan ini mengantongi 14 kursi di parlemen (gabungan 8 kursi Gerindra, 3 kursi Demokrat, dan 3 kursi PPP). (kanalkalimantan.com/tim)

Reporter : Tim
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->