Kota Banjarmasin
Banjarmasin Career Expo Buka Lowongan untuk Disabilitas
BANJARMASIN, Banjarmasin Career Expo 2019 yang berlangsung dari tanggal 22- 24 April 2019 dibuka olah Walikota Ibnu Sina beserta Wakil Walikota Hermansyah di Taman Kamboja Banjarmasin, Senin (22/10).
Berdasarkan data Dinas Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Tenaga Kerja Banjarmasin ada 8.260 masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan menerimah PHK sejumlah 512 orang pada tahun 2018. Sementara hanya ada 1.200 lowongan pekerjaan dan terpenuhi 1.100 lowongan.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Banjarmasin, Priyo Eko, ada beberapa kendala sehingga masih adanya masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Di antaranya yaitu kurangnya informasi, latar belakang pendidikan dan keahlian pencari kerja, serta kurang aktifnya perusahaan dalam melaporkan lowongan pekerjaan ke Dinas Kopetasi, UMKM dan Tenaga Kerja.
Ada 40 perusahaan dengan 1.150 lowongan yang tersedia di Career Expo ini. Menariknya, expo kali ini juga membuka rekrutmen untuk para pencari kerja difabel. “Expo ini untuk mempertemukan lowongan dan pencari kerja, baik yang difabel maupun non difabel,” jelas Priyo.
Jika seluruh lowongan di expo ini jumlahnya tercapai, yaitu 1.000 lowongan tentu ini masih memenuhi 25 persennya jika dibandingkan dengan jumlah angka pengangguran yang ada di kota Banjarmasin.
Untuk tahun 2019 hingga April, terdata 93 orang yang terkena PHK. Priyo pun berharap agar seluruh 1.425 perusahaan di yang ada di Banjarmasin bisa membantu para pencari lapangan pekerjaan sekaligus memfasilitasi pekerjaan untuk penyandang disabilitas.
Sejauh ini perusahaan yang menerima pegawai dengan penyandang disabilitas masih bisa dihitung jari terutama di Banjarmasin, seperti Transmart, Honda, dan PDAM Bandarmasih.
Walikota Ibnu Sina mengatakan, meski lowongan tahun lalu ini menipis dari angka yang mencapai 1.500 lowongan pekerjaan, ia berharap agar perusahaan yang ada mampu menerima para pencari kerja difabel. Sebab berdasarkan UU tenaga kerja bahwa 2 persen dari tenaga kerja yang ada di sebuah perusahaan, adalah difabel.
Fatum Ade, Koordinator Program SABDA (LSM yang menaungi kaum disabilitas) menegaskan bahwa perusahaan tidak perlu ragu dalam memberikan kesempatan bagi penyandang difabel, terutama yang sering beralasan terkendala oleh bahasa.
“Untuk komunikasi, tidak susah. Saya juga orang Ternate bisa belajar bahasa Banjar. Awalnya saya tidak mengerti, tapi karena interaksi jadi bisa. Untuk bahasa. isyarat juga demikian,” ungkapnya.
Bukan hal yang tidak mungkin menurutnya jika sebuah perusahaan untuk bisa mengerti posisi kaum disabilitas, serta dalam expo ini juga, Fatum ingin melihat sejauh mana siap atau tidaknya sebuah perusahaan untuk menjadi sebuah akses bagi kaun disabilitas.
“Di sini kita lihat apakah perushaan mampu memenuhi hak-hak disabilitias. Hak kami menuntut pekerjaan yang layak dan kewajiban perusahaan untuk menerima. Karena di sana minimal 1 perses hak difabel. Itu minimal ya,” jelasnya.
Karena menurut Fatum sendiri, hal yang paling sulit dipenuhi dalam pemenuhan hak disabilitas adalah ketenagakerjaan.(mario)
Editor:Cell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
Satpol PP Kab Banjar3 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU3 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik