Kabupaten Banjar
Banjir Belum Surut, Warga Desa Melayu Masih Mengungsi
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Tingginya intesitas hujan beberapa hari terakhir membuat beberapa desa di Kabupaten Banjar, tergenang air.
Meluapnya air sungai Martapura menjadikan kawasan di bantaran sungai sangat terdampak
Salah satunya Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur, harus menghadapi musibah banjir yang terjadi hampir terjadi setiap tahunnya.
Sudah hampir satu minggu terakhir air menggenai Desa Melayu, bahkan ketinggi debit air yang menggenang di desa ini hampir selutut orang dewasa.
Pembakal Melayu, Asnan, mengatakan, air menggenangai desa sudah selama lima belas hari.
“Untuk ketinggian air bervariasi, ada yang ketinggian air hampir menyampai pinggang orang dewasa,” ucapnya saat dihubungi kanalkalimantan.com, Rabu (30/12/2020) malam.
Dia juga menjelaskan, akibat banjir tersebut ada sebagian warga yang mengungsi kerumah sanak keluarga terdekat.
“Untuk warga yang terdampak, aktivitasnya sementara terhenti. yang terdampak belum akurat cuma diperkirakan lebih dari 100 kepala keluarga,” katanya.
Pada hari Rabu (29/12/2020) ketinggian air turun lima sentimeter, hingga malam ini air tidak naik. Puncak ketinggian pada hari Selasa dan Rabu, bahkan menurut warga lebih banjir kali ini lebih dalam dibandinkan dari banjir 2006 silam.
“Khawatir pasti, apalagi mengingat ada beberapa warga yang sudah sepuh, yang sakit, dan rumah mereka terendam,” imbuh dia.
Sementara dari hasil data yang diperoleh Kecamatan Martapura Kota, ada lima Kelurahan dan 17 desa yang terdampak banjir, yakni, Kelurahan Keraton, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kelurahan Pasayangan, Kelurahan Jawa, dan
Kelurahan Murung Keraton.
Sedangkan Desa yang terdampak banjir yakni, Desa Labuan Tabu, Desa Bincau, Desa Bincau Muara, Desa Tambak Baru, Desa Tambak Baru Ilir, Desa Tambak Baru Ulu, Desa Tunggul Irang, Desa Tunggul Irang Ulu, Desa Tunggul Irang Ilir, Desa Jawa Laut, Desa Murung Kenanga, Desa Tanjung Rema, Desa Pesayangan Utara, Desa Pesayangan Barat, Desa Pesayangan Selatan, Desa Tungkaran, Desa Sungai Sipai.
Sementara banjir yang paling parah yang tepat berada di tepi sungainya yakni Desa Tunggul Irang, Tunggul Irang Ulu, Deaa tungkaran, Desa Tambak Baru, Tambak Baru Ilir, Tambak Baru Ulu.
Plt Camat Martapura Kota, M Ramli, saat dihubungi kanalkalimantan.com, mengatakan, pihaknya rajin mengontrol dan memberi semangat kepada warga.
“Hampir setiap hari kita mengontrol dan memberikan semangat kepada warga,” tutupnya. (kanalkalimantan.com/wahyu)
Editor : Dhani
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Tak Ada Gugatan di MK, Muhidin-Hasnur Menunggu Dilantik
-
Satpol PP Kab Banjar2 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU2 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet