Kalimantan Selatan
Bawaslu Kalsel Menggandeng Media Massa Awasi Pemilu Serentak 2024
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Mendorong pengawasan Pemilu partisipatif, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pertemuan dengan sejumlah media massa.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu (10/12/2022) sore, di Hotel G Sign Banjarmasin tersebut diikuti oleh sejumlah media cetak, media elektronik/televisi, dan media siber yang berbadan hukum resmi.
Ketua Komisioner Bawaslu Kalsel Azhar Ridhani mengatakan, media massa mempunyai peran penting terhadap keberlangsungan Pemilu khususnya dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Selain itu, menurutnya media massa juga dapat menjadi pengawas dalam setiap tahapan-tahapan Pemilu ataupun Pilkada.
Baca juga: 100 Peserta Adu Balap Sepeda Ontel pada Perayaan HUT Korem 101 Antasari ke-61
“Peran aktif media sebagai corong informasi sangat berguna bagi kami (Bawaslu), untuk sama – sama mengawal proses demokrasi ini, dengan melakukan pengawasan pada tahapan tahapan pemilu,” ujarnya.
“Tentunya dengan pemberitaan berimbang,” tambah Azhar.
Ketua Bawaslu Kalsel berharap media massa mampu menjembatani pendapat publik dan dapat memberikan keberimbangan dalam setiap pemberitaan, baik media online atau siber maupun media cetak dan elektronik.
Disamping itu, Azhar juga berharap media dapat memberikan pendidikan politik kepada berbagai pihak yang terlibat dalam proses Pemilu.
“Peran media juga dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, partai politik, maupun penyelenggara, sehingga kita berharap media dapat mencerdaskan seluruh pihak,” katanya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Kalsel Muhammad Radhini mengatakan, pada Pemilu lalu masih banyak hoax atau berita bohong yang tersebar di masyarakat.
Ia berharap media massa dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan menepis setiap informasi hoax, khsusnya untuk Pemilu Serentak 2024 nanti.
“Kualitas pemilu saya kira ada ditangan teman-teman pers saat ini, bagaimana kita lihat pemilu sebelumnya banyak pemberitaan hoax, tidak berimbang, maka dibutuhkan media yang dapat menepis itu” katanya.
“Tentunya hanya pers independen dan mandiri yang bisa,” tambahnya.
Pada pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Zainal Hilme dan perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel, Analisa. Juga hadir Anggota Bawaslu Kalsel Aries Mardiono yang juga sebagai mantan wartawan salah satu media cetak di Kalsel. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Bamagnas Banjarbaru Silaturahmi ke Pjs Wali Kota
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Vonis Berbeda Calo dan Mantri Korupsi Kredit Topengan Bank
-
Hukum2 hari yang lalu
Narkoba 79,3 Kg Sabu Dimusnahkan, Jaringan Fredy Pratama Pakai Jalur Darat
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Belasan Kios Pasar A Yani Pengambangan Terbakar
-
pilkada 20242 hari yang lalu
Alat Peraga Kampanye Paslon Diskualifikasi Dicopot